MateriAjar; Praktik Baik; Silabus dan RPP; Latihan Soal; Refleksi; About me; Advertise; Senin, 10 April 2017. Uncategories NILAI TUGAS BAHASA TUBUH X AP 2 BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN. NILAI TUGAS BAHASA TUBUH X AP 2 BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN Dias Fujihara April 10, 2017 Leave a Reply
Slides 22 Download presentation Menerapkan Prinsip-Prinsip Kerjasama dengan Kolega dan Pelanggan Oleh Binti Ruwaidah Cahyo Mardika Catur Rizki START SK / KD SK/KD Standar Kompetensi Menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan TUJUAN MATERI AJAR Kompetensi Dasar Berkomunikasi di tempat kerja PENILAIAN EXIT Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi dan asas komunikasi 2. Siswa mampu melakukan komunikasi dengan kolega dan pelanggan yang dilakukan secara terbuka, profesional dan ramahtamah Pengertian komunikasi Unsur-unsur Komunikasi Jenis-jenis Komunikasi Asas-asas Komunikasi Prinsip-prinsip teknik berbicara Pengerti an Komu nikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicate” yang artinya sama. Message Komunikator Feed back Komunikan Jadi komunikasi adalah proses penerimaan atau penyampaian berita/informasi dari pengirim komunikator kepada pihak lain komunikan dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI v Komunikator penyampai pesan v Komunikan penerima pesan v Message/pesan berita/informasi v Media alat penyampai pesan v Feedback Jenis-jenis komunikasi Media Audial Media Visual Media Audio-Visual Asas-asas komunikasi Kemudahan dalam pengiriman informasi Kesamaan pengertian Informasi mudah dimengerti Penggunaan alat komunikasi sederhana Bermanfaat dan menguntungkan Prinsip-prinsip teknik berbicara Prinsip motivasi Yang harus diperhatikan v. Dorongan kebutuhan v. Menghargai pendengar v. Memanfaatkan dorongan rasa ingin tahu Penyajian isi pembicaraan Bagian yang diperhatikan v. Pendahuluan v. Isi/materi v. Penutup Teknik penyampaian dan gaya bicara Pola yang disajikan dalam menyajikan materi pembicaraan v. Pola waktu dan tempat v. Pola pembicaraan masalah v. Pola topik order v. Pola aspek Gaya bicara Dibagi menjadi v. Gaya bahasa v. Gaya mimik v. Gaya panto mimik v. Gaya gerak campuran SOAL 1. Prosedur pengiriman informasi disebut a. Komunikator b. Komunikan c. Message d. Transmit e. Respon 2. Berikut ini adalah contoh media komunikasi visual a. Majalah b. Radio c. Telepon d. Televisi e. Handphone 3. Berikut ini adalah asas-asas komunikasi kecuali a. Kesamaan pengertian b. Kemudahan dalam pengiriman informasi c. Informasi mudah dimengerti d. Penggunaan alat komunikasi yang sederhana e. Komunikator dan komunikan saling berhadapan langsung 4. Penyampai berita/informasi disebut a. Komunikan b. Komunikator c. Message d. Transmit 5. Yang bukan termasuk unsur komunikasi adalah… a. Feedback b. Komunikan c. Media d. Message e. Penyalur Jawaban Anda BENAR Pilih soal berikutnya 2 5 1 4 3 Jawaban Anda SALAH Ulangi menjawab soal 2 5 1 4 3 SAMPAI JUMPA LAGI
Bekerjasama dengan kolega / materi Food and Beverage service - 085204888418 BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN. 1. Berkomunikasi di tempat kerja. Proses komunikasi merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan ini, tidak terkecuali dalam melaksanakan aktivitas di tempat kerja. Tanpa komunikasi yang baik ,hidup dan bekerja tidak
Materi Pembelajaran Standar Kompetensi Menerapkan prinsip – prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan Kompetensi Dasar 1. Mendiskripsikan kerjasama dengan kolega dan pelanggan Indikator Melakukan komunikasi dengan kolega secara terbuka, professional dan secara ramah tamah Menggunakan bahasa dan nada suara yang tepat sesuai tata bahasa Indonesia Mempertimbangkan pengaruh bahasa tubuh Memperhatikan kepekaan akan kebudayaan dan kemasyarakatan Mempergunakan keaktifan mendengarkan dan bertanya untuk memastikan keberhasilan komunikasi dua arah A. Kerjasama 1. Pengertian Kerjasama Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama Soekanto, 1990. Kerjasama cooperation adalah suatu usaha atau bekerja untuk mencapai suatu hasil Baron & Byane, 2000. Kerjasama Cooperation adalah adanya keterlibatan secara pribadi diantara kedua belah pihak dami tercapainya penyelesaian masalah yang dihadapi secara optimal Sunarto, 2000. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kerjasama Cooperation adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok diantara kedua belah pihak manusia untuk tujuan bersama dan mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik. 2. Bentuk- Bentuk Kerjasama Menurut Soerjono Soekanto, dalam teori sosiologi akan dijumpai beberapa bentuk kerjasama. Bentuk – bentuk yang dimaksud ialah a. Kerjasama Spontan Spontaneous Cooperation b. Kerjasama Langsung Directed Cooperation c. Kerjasama Kontrak Contractual Cooperation d. Kerjasama Tradisonal Traditional Cooperation 3. Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama Banyak faktor yang mempengaruhi manusia untuk saling bekerjasama, antara lain a. Hal timbal balik b. Orientasi individu c. Komunikasi Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalani kehidupannya manusia akan dihadapkan pada suatu dilema sosial. Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama dalam menjalani kehidupannya B. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses pengiriman atau penerimaan informasi antara dua orang atau lebih dengan menggunakan cara yang tepat, sehingga informasi, berita atau pesan, dapat dimengerti oleh kedua pihak. Menurut Benny kaluku dalam bukunya Planning kumunikasi adalah proses penyampaian pengertian dan mengandung semua unsur prosedur, yang dapat mempertemukan suatu pemikiran dengan pemikiran lain. 2. Unsur – unsur Komunikasi a. Pengirim pesan komunikator Merupakan tokoh utama yang memiliki peran terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator dapat perorangan, kelompok, ataupun massa. b. Penerima pesan komunikan Merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesan c. Pesan Adalah apa yang disampaikan oleh komunikator kepda komunikan. Bentuk pesan 1 Informatif 2 Persuasive Koersif d. Media Merupakan alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan, baik secra langsung ataupun tidak langsung e. Efek Hasil akhir suatu kmunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang diinginkan. 3. Media Komunikasi Media adalah orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi, dimana memungkinkan seseorang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Media Komunikasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. 4. Jenis-jenis media komunikasi a. Media komunikasi audio, yaitu alat yang dapat didengar, ditangkap melalui alat pendengaran. b. Media komunikasi visual, yaitu alat yang dapat dilihat/ditangkap melalui alat pegalihan. c. Media komunikasi audio visual, yaitu alat yang dapat dilihat dan didengar. 5. Fungsi media komunikasi a. Mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada komunikan b. Mempersingkat waktu penyampaian informasi kepada komunikan c. Mengkonkritkan isi berita yang bersifat abstrak d. Merupakan alat hiburan dan mendidik para komunikan 6. Asas-asas komunikan Suatu organisasi yang baik, dalam penyampaian warta akan menggunakan segala macam saluran yang mungkin. Pertama saluran perintah dan tanggung jawab. Tetapi tidak juga mengabaikan saluran hubungan internal diantara para anggotanya. Selanjutnya, segala cara dan alat untuk mengadakan dimana mungkin hendakanya digunakan. Dengan demikian, warta yang dikehendaki dapat mencapai tempat tujuan secra efektif. Dengan adanya hubungan yang baik, maka terjadilah suatu kerjasama yang lebih sempurna dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. supaya dapat mengatakan kerja sama, maka tugas pertama pucuk pimpinan organisasi ialah menciptakan dan memelihara sebuah sistem komunikasi. 7. Tata hubungan komunikasi Tata hubungan komunikasi adalah cara penyampaian berita atau keterangan-keterangan yang mengandung arti dalam berbagai bidang kegiatan sehari-hari. Syarat-syarat terjadinya hubungan yang baik agar dapat memperlancar tercapainya tujuan organisasi, yaitu sebagai berikut a. Harus ada sinkronisasi tujuan organisasi b. Suasana kerja yang menyenangkan c. Informalitas yang wajar dalam hubungan kerja d. Manusia sebagai pribadi bukan mesin e. Pengembangan kemampuan f. Pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan g. Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas 8. Jenis-jenis komunikasi Jenis-jenis komunikasi dalam kehidupan sehari-hari a. Komunikasi menurut lawan jenis b. Komunikasi menurut jumlah c. Komunikasi menurut maksud d. Komunikasi menurut ruang lingkup e. Komunikasi menurut cara penyampaian 9. Faktor-faktor penentu keberhasilan komunikasi a. Komunikator 1 Kecakapan komunikator 2 Pengetahuan 3 Sikap 4 Sistem sosial b. Komunikan 1 Cakap 2 Pengetahuan 3 Ramah 4 Sistem sosial 10. Faktor-faktor yang menghambat komunikasi a. Kecakapan kurang b. Sikap yang kurang tepat c. Pengetahuan kurang d. Kurang memahami sistem sosial e. Salah sangka yang tidak beralasan 11. Teknik berbicara a. Prinsip-prinsip berbicara 1 Prinsip motivasi 2 Prinsip perhatian 3 Prinsip kegunaan 4 Prinsip ulangan 5 Prinsip keinderaan 6 Prinsip pengertian b. Estetika berbicara Merupakan seni berbicara seseorang yang bisa menimbulkan daya tarik bagi pendengar atau peserta. 1 Gaya berbicara 2 Gaya penampilan yang menarik 12. Pendengar yang efektif Mendengarkan secara efektif adalah kegiatan aktif dari pikiran kita bukan kegiatan pasif. Mendengarkan adalah kegiatan menganalisis, menghargai, dan memberikan pendapat terhadap pembicara. 13. Indikator konflik dan solusinya a. Indikasi yang menimbulkan konflik 1 Makin meningkatkanya ketidak pastian diantara anggota kelompok atau organisasi dalam mencapai tujuan 2 Dalam kelompok mulai terdapat perbedaan yang mencolok dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai sasaran yang diinginkan 3 Mulai terlihatnya tanda-tanda kelemahan/kurang tegasnya seorang pimpinan 4 Mulai rendahnya perhatian pada organisasi b. Solusi dalam menyelesaikan konflik 1 Menciptakan suasana saling menguntungkan 2 Fokus pada masalah sebenarnya 3 Membandingkan solusi sama-sama menang Daftar Pustaka Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta Media Wacana Hadi, Rasyid Wicaksono. 2013. Efektifitas Komunikasi Intruksional. Efektifitas Komunikasi Intruksional Di SMK N 1 Yogyakarta. SMK N 1 Yogyakarta. UNY. Yogyakarta
1Kepada semua kolega dan pelanggan, Berikut ini kami dari PT. AdeS Waters Indonesia Tbk, perlu memberikan informasi dan Home; Add Document; Sign In; Register; Bekerjasama dengan Kolega-kolega dan Pelanggan-pelanggan . JUDUL UNIT : Melakukan Kerjasama dengan Kolega dan Pelanggan .
Apa itu kolega? Seperti apa contoh kolega dalam kehidupan sehari - hari? Dan Apa itu Pelanggan ? Seperti apa contoh Pelanggan dalam kehidupan sehari - hari?Nah, berkaitan dengan hal itu, pada pertemuan saya kali ini akan membawakan materi tentang Pengertian dan Contoh Singkat Kolega dan Pelanggan , masih penasaran dengan materi apa yang ingin saya bawakan hari ini? Yuk kita simak bersama - Kolega dan Contoh Kolega. Dalam praktik sehari - hari kita sering mendengar istilah kolega, seperti "mas, mau jadi kolega saya?" "mas adalah kolega saya." "bro kamu sekarang kolega saya." dan masih banyak lagi. Tapi, kamu bingung apa sih yang mereka katakan? Secara umum, Kolega berarti teman sejawat atau teman sepekerjaan. Misalnya, jika kamu seorang siswa dan mempunyai kenalan seorang siswa dan kamu kenal dekat dengannya entah dua orang atau lebih maka dapat saya katakan mereka adalah kolega kalau mereka adalah siswa tapi mereka tidak saya kenal bagaimana mas? Jawabannya mereka bukan kolega kamu. Kenapa? Itu karena secara logika seperti yang saya katakan di atas bahwa kolega itu teman sejawat atau sepekerja. Dalam hal ini teman dalam artian mereka yang kita kenal dan mereka yang kita anggap dekat. Maka , mereka yang kita tidak kenal dan bukan teman kita maka mereka bukan kolega intinya mereka yang kita kenal dan mereka yang memiliki bisnis/passion/ataupun profesi yang sama adalah dan Contoh Pelanggan. Kalau ada kolega pasti ada pelanggan, nah terus apa itu Pelanggan? Kalau menurut saya pelanggan adalah mereka yang puas dengan jasa atau barang yang kita tawarkan terus mereka yang sering membeli produk, jasa maupun secara teori arti pelanggan ada dua yaitu arti pelanggan secara luas dan arti pelanggan secara sempit. Dalam arti luas, pelanggan adalah semua pihak yang mempunyai hubungan kerja dengan bisnis kita, atau semua pihak yang terkait dalam proses produksi , seperti pemasok bahan baku, penyandang dana pemilik perusahaan, kreditor, dan investor, atau distributor/agen, pemasar/penyalur yang berperan sebagai prantara , sehingga produk barang atau jasa kita sampai di tangan hal ini contoh Umpama anggap saja saya adalah pemilik Warnet namanya Dwija Komputer, punya kolega yang namanya Wayan Komputer kita sama - sama bekerja sebagai pemilik warnet jasa atau bisnis saya lancar , saya membutuhkan pendamping umpama agen servis komputer, karyawan, Server Internet, dan Toko penyedia kertas A4,tinta dan kebutuhan yang disini kita saling membantu dan menguntungkan satu sama lain. Umpama komputer di warnet saya rusak saya langsung panggil tukang servis komputer, kalau kouta internet wifi saya habis saya panggil server internetnya, dan kalau kertas A4, tinta saya di warnet habis saya beli di toko penyedia kertas A4, tinta dan perlengkapan disamping itu ada juga orang yang sering main di warnet saya entah itu hanya ngetik,main game atau hanya belajar main komputer saja, mereka itu sebagai pendukung perkembangan usaha bisnis warnet semua adalah pelanggan dalam arti luas termasuk kolega saya, ,mulai dari tukang servis komputer,toko penyedia perlengkapan warnet, server internet dan orang - orang yang menggunakan produk saya adalah pelanggan dalam arti terus pengertian pelanggan dalam arti sempit apa? Dalam arti sempit, Pelanggan adalah pembeli atau pengguna produk/jasa yang kita tawarkan, tanpa memperhitungkan apakah sering,jarang, atau hanya sekali saja mereka menggunakan atau membeli produk/jasa Anggap saja saya sebagai pedagang garam, kalau berdagang pasti ada yang beli tergantung tempatnya juga sih nah, yang membeli garam saya entah sekali,berkali - kali atau jarang adalah pelanggan dalam arti belum mengerti? Ya, saya akan ambil contoh lain , umpama saya adalah penjual pulsa terus saya akan berusaha agar bisnis saya di kenal orang dan di ketahui orang hingga mereka membeli pulsa saya. Nah suatu ketika ada satu orang membeli pulsa saya dia belinya jarang atau kadang - kadang. Nah yang beli pulsa itulah pelanggan dalam arti sempit. Paham? Saya anggap kalian sudah dari kedua arti di atas terletak pada himpunan pendukung. Seperti dalam arti luas mencakupi semua aspek pendukung bisnis. Seperti, pengguna jasa atau produk kita,servis komputer,hingga toko - toko yang pernah kita gunakan jasanya dan termasuk kolega adalah pelanggan dalam arti luas. Sedangkan dalam arti sempit hanya mereka yang menggunakan jasa kita dan pernah melakukan transaksi ke begitu dapat saya simpulkan bahwa pelanggan adalah orang - orang atau pembeli jasa atau produk kita yang tidak tergantung pada suatu produk, tetapi produk yang tergantung kepada orang tersebut dan mereka yang memiliki hubungan bisnis dengan kita. Oleh karena itu pelanggan adalah pembeli atau pengguna produk, maka mereka harus dilayani dengan baik dan diberikan KompetensiTidak cukup hanya dengan teori saja, agar lebih seru dan menguji keseriusan kamu dalam membaca artikel ini. Saya akan sedikit memberi beberapa tantangan untuk menguji keseriusan kamu. Silakan jawab dengan benar 3Apa yang dimaksud kolega, jelaskan !Sebutkan 5 contoh kolega dalam kehidupan sehari - hari ! Sertakan alasan yang logis kenapa itu itu Pelanggan secara sempit dan luas?Sebutkan 5 contoh pelanggan secara sempit dan luas dalam kehidupan sehari - hari ! Sertakan perbedaan pelanggan secara sempit dengan secara luas?Jangan lupa jawab soalnya ya! oh ya kalau ada yang tidak mengerti silakan di tanyakan di kolom komentar.
LihatJuga. Penerapan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata diklat bekerjasama dengan kolega dan pelanggan pada kelas X di SMK Ardjuna 01 Malang / Eni Nurkholipah oleh: Eni Nurkholipah Terbitan: (2009) ; Penerapan pembelajaran kooperatif model think pair share (TPS) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata
Teknik Komunikasi dengan Pelanggan, Pimpinan, dan Kolega Berikut ini adalah beberapa teknik berkomunikasi dengan pelanggan, pimpinan, dan dengan kolega. 1. Komunikasi dengan Pelanggan Pelanggan adalah orang atau lembaga/instansi/organisasi yang membeli barang atau jasa secara rutin atau secara berulang-ulang, karena barang atau jasa yang dibeli memiliki manfaat. Dalam hal ini terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan, antara lain yaitu a Senantiasa memberikan perhatian yang tulus dan sungguh-sungguh kepada pelanggan. b Menerima dengan baik seluruh masukan, saran dan kritikan yang diberikan oleh pelanggan dan harus ditindaklanjuti agar memberikan kepuasan kepada pelangan. c Senantiasa melaksanakan pelayanan yang prima terhadap seluruh kebutuhan pelanggan. d Fleksibel dalam kekurangan pembayaran atau menunda waktu pembayaran berhutang. e Memberikan diskon atau hadiah pada hari-hari tertentu. Mengetahui dan menangani keluhan pelanggan secara lebih dini merupakan sebuah sikap yang bijaksana dan tepat karena perusahan akan lebih mampu untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa merugikan. Sekecil apapun kekecewaan pelanggan merupakan keluhan yang harus segera ditangani. Dari sinilah para petugas pelayanan harus mampu untuk mengatasi segala keluhan konsumen agar tidak semangkin membesar dan berdampak tidak baik bagi perusahaan. 2. Komunikasi dengan Pimpinan Komunikasi dengan pimpinan bisa dilakukan dengan komunikasi vertikal. Komunikasi vertikal adalah komunikasi ke atas atau ke bawah dengan rantai komando. Komunikasi ke bawah dimulai dari manajemen tingkat atas sampai kepada karyawan bukan supervisor. Manfaat dari komunikasi ini antara lain untuk memberikan perintah, petunjuk dan lain-lain serta membuka informasi kepada anggota organisasi mengenai tujuan dan kebijakan organisasi. Sementara komunikasi ke atas bermanfaat memberikan informasi kepada tingkatan yang lebih tinggi mengenai apa yang terjadi pada tingkatan yang lebih rendah. Komunikasi dengan pimpinan adalah komunikasi yang dilakukan dari bawahan ataupun pegawai kepada pimpinan untuk mendapatkan informasi, keterangan mengenai kegiatan dan pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang akan serta sudah dilaksanakan oleh bawahannya. Bentuk-bentuk informasi yang disampaikan pegawai atau bawahan kepada pimpinannya yaitu berupa laporan, saran, keluhan, dan pendapat. Komunikasi yang dilakukan antara bawahan dengan atasan yang harmonis bisa meningkatkan semangat kerja serta kemauan bekerja secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya komunikasi antara bawahan dengan atasan dilakukan secara wajar, terbuka, jujur, serta komunikasi yang harmonis. {CATATAN Berikut 2 rekomendasi artikel terkait Dalam melaksanakan komunikasi dengan pimpinan maka perlu dipahami tehnik berkomunikasi dengan cara berpikir positif yang dikembangkan menjadi komunikatif, efektif serta efesien, maka bisa dilakukan sebagai berikut a Topik pembicaraan telah ditentukan sebelumnya. b Menyesuaikan situasi dengan topik pembicaraan. c Lawan bicara diberi kesempatan untuk menanggapi setiap reaksi, saran dan unsur atau gagasan. d Berbicara dengan gaya atau sikap yang menyenangkan lawan bicara. e Menghindari percakapan yang bersifat basa-basi. f Menghargai dan menghormati lawan bicara secara konsisten. g Menghindari ucapan yang bersifat menilai. h Menghindari respon yang mengandung pemberian nasehat. i Menghindari respon yang melemahkan atau mengancam. j Menghindari respon yang monoton. 3. Komunikasi dengan Kolega Kolega ialah teman atau rekan kerja. Jadi komunikasi dengan mereka bisa dilakukan secara horizontal, yaitu mencakup pola aliran dalam organisasi yang terjadi antara anggota-anggota kelompok kerja yang sama ataupun para pekerja pada organisasi yang sama atau perusaaan yang sama. Menfaatnya untuk menyediakan saluran langsung untuk koordinasi serta pemecahan masalah organisasi. Hal ini untuk menghindari dari keterlambatan dalam pengarahan dan untuk membentuk hubungan dengan rekan mereka.
EndangR, Mulyani, dkk. 2009. Modul Bekerja sama dengan Kolega dan Pelanggan Jilid 2. Jakarta: Erlangga Honiatri, Euis. 2010. Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi.Bandung. CV Armico Rahmawati, Ririn. 2011. Modul Bekerja Sama dengan Kolega dan Pelanggan [Online].

1 - Bekerjasama Dengan Kolega & Pelanggan0% found this document useful 0 votes190 views4 pagesOriginal Title1_Bekerjasama dengan kolega & pelangganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes190 views4 pages1 - Bekerjasama Dengan Kolega & PelangganOriginal Title1_Bekerjasama dengan kolega & pelangganJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

2 Jika nilai peserta didik sama dengan nilai maksimal maka diberikan materi melebihi cakupan capaian pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Remidial 1. Jika jumlah siswa yang mempunyai nilai dibawah KKM adalah kurang dari 20% maka diberikan tugas individu berupa tugas membaca materi atau mempelajari modul 2.
BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN BEKERJASAMA DALAM TIM 1Pengertian tim Dilihat dari asal katanya , tim merupakan terjemahan dari kata Inggris yaitu, together, everyone dan achieves, yang artinya bekerja sama. Maksudnya jika sesuatu pekerjaan dikerjakan dengan cara bekerja sama maka akan dapat mencapai hasil yang lebih baik, jadi dengan bekerja sama dalam satu tim maka hasil yang dicapai akan lebih besar dari pada dikerjakan secara perorangan. Tim merupakan bentuk khusus dari kelompok kerja yang berbeda dengan bentuk-bentuk kelompok kerja lainnya. Tim beranggotakan orang-orang professional yang dikoordinasikan untuk bekerja sama dalam menangani suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Dengan kata lain tim adalah sekelompok orang dengan latar belakang keahlian yang menjalin kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 2Ciri-ciri sebuah tim Ciri-ciri sebuah tim adalah sebagai berikut Setiap anggota tim mempunyai ciri-ciri dan identitas yang sama Setiap anggota tim mengetahui misi,tujuan dan sasaran yang ingin di capainya Setiap anggota tim di bawah seorang anggota pimpinan yang sama Setiap anggota tim merasakan dampak keberhasilan dan kegagalan Setiap anggota tim saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam melaksanakan tugas Tim terdiri atas berbagai macam orang dengan latar belakang keahlian yang berbeda-beda 3Faktor-faktor pembentukan tim Faktor-faktor yang mendasari peembentukan tim adalah Pemikiran dua orang atau lebih cenderung lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang Konsep sinergi 1+1>2,yaitu bahwa hasil keseluruhan tim jauh lebih baik dari pada jumlah bagianya Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya,sehingga mereka dapat saling percaya,sehingga mereka dapat saling membantu dan bekerjasama Kerjasama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik Tim atau kelompok kerja pada umumnya bermuara untuk mensukseskan tujuan suatu organisasi. Tim merupakan pengembangan dari suatu manajemen strategi dalam suatu organisasi,institusi,atau kerja ini merupakan unit yang fundamental dari suatu organisasi. Tim kerja itu ada yang bersifat formal dan ada pula yang bersifat informal. Tim kerja yang bersifat formal,meliputi kelompok kepemimpinanyang terdiri dari manager,staf,dan karyawan. Tim yang bersifat informaltimbul secara spontan dalam lingkungan organisasi,tanpa adanya dorongan dari manajemen. Orang pada umumnya setuju bahwa dalam lingkungan pekerjaan jarang terjadi bahwa suatu keberhasilan merupakan hasil dari prestasi satu orang. Keberhasilan itu merupakn hasil prestasi bersama seluruh anggota tim. Dalam suatu organisasi atau perusahaan maka keberadaan suatu tim structural atau tim fungsional merupakan strategi untuk meningkatkan produktifitas kerja ,pendayagunaan sumberdaya efektif,penghematan biaya,peningkatan kualitas produk dan pelayanan dan sebagainya. Dengan melalui sebuah tim kerja yang baik maka hasil yang dramatis. Dengan jumlah orang yang sama dan tidak terlalu banyak dapat mengerjakan tugas atau pekerjaan yang sama. Menurut kasali,desain teamwork memerlukan sumberdaya manusia yang kuat,unggul,dan komplementer. Tanpa keahlian dan kompetensi yang memadai maka keberadaan suatu tim akan menjadi sia-sia. Adanya anggota tim yang terlalu unggul juga bias menimbulkan dissynergy. Oleh karena itu,diperlukan kehati-hati an dalam mengubah desain tim kerja dari yang bersifat vertikal ke horizontal atau dari tradisional ke modern. 4Karakteristik sebuah tim Utuk menjadi suatu tim kumpulan orang itu harus memiliki karakteristik sebagai berikut Ada kesepakatan terhadap misi tim Agar suatu kelompok orang dapat menjadi suatu tim yang dapat bekerjasama secara efektif jika semua anggotanya memahami dan menyepakati misi dan tujuan tim Semua anggota mentaati peraturan yang berlaku Suatu tim mempunyai peraturan tersendiri sebagai landasan kerja dalam rangka mencapai misi dan tujuan. Sekelompok orang dapat menjadi suatu tim apabila mereka mentaati peraturan atau norma yang berlaku. Adanya pembagian tugas,tanggung jawab dan wewenang Suatu tim dikatakan dapat berjalan dengan baik jika tugas,tanggung jawab dan wewenang dibagi secara adil dan bijaksana kepada setiap anggota. Suatu kelompok orang akan dikatakan sebuah tim jika terdapat pembagian tugas,tanggung jawab dan wewenang di antara para anggotanya. Dapat beradaptasi terhadap perubahan Setiap anggota tim harus dapat saling membantu dan saling beradaptasi secara sehat dan positif terhadap perubahan yang terjadi. Sekumpulan orang akan di sebut sebuah tim jika para anggotanya dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. 5Prinsip-prinsip kerjasama dalam tim Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam membentuk suatu tim adalah Identitas pribadi anggota tim Setiap anggota tim harus mengenal identitas dan karakter pribadi masing-masing. Suatu tim tidak akan dapat berjalan efektif apabila para anggotanya tidak merasa cocok satu sama lain. Hubungan antar anggota tim Agar setiap anggota tim dapat bekerjasama,mereka tentu saja harus saling mengenal,saling berhubungan dan saling berkomunikasi. DAN TUJUAN BEKERJA DALAM TIM 1Fungsi dan manfaat bekerja dalam tim Manfaat bekerjasama dalam tim adalah sebagai berikut manfaat bagi organisasi – Meningkatkan produktivitas kerja – Meningkatakan kualitas kerja – Meningkatkan mentalitas kerja – Meningkatkan kemajuan organisasi Manfaat aggota – Stress atau beban kerja akibat pekerjaan akan berkurang – Tanggung jawab atas pekerjaan dipikul bersama – Memperoleh balas jasa dan penghargaan – Sebagai media aktualisasi diri – Dapat menyalurkan bakat dan kemampuannya 2Tujuan bekerja dalam tim Pada dasarnya tujuan bekerja dalam tim didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini Kesatuan tujuan Prinsip kesatuan tujuan ini mencakup kebersamaan visi,misi,sasaran dan program kerja tim Efisiensi Suatu tim yang efisien adalah tim yang bekerja tanpa pemborosan dan kecerobohan sehingga member kepuasan kerja Efektitifitas Suatu tim di sebut efektif jika telah memiliki cirri-ciri berikut ini yang jelas dan operational yang memadahi percaya yang baik negosiasi yang tepat TUJUAN,TUGAS,DAN TANGGUNG JAWAB DALAM TIM 1Tugas dan tanggung jawab anggota tim Mewujudkan tujuan dan misi tim Memelihara kebersamaan dalam tim Mematuhi dan melaksanakan ketentuan atau norma yang berlaku dalam tim Merealisasikan tugas dan pekerjaanya dengan sebaik-baik nya Menjaga nama baik dan kerahasiaan tim Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan tim Memberikan kontribusi yang nyata memajukan kerjasama tim Ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tim serta menerima dan melaksanakan keputusan tim dengan penuh keiklasan dan rasa tanggung jawab 2Tugas dan tanggung jawab pimpinan tim Kreatif dan proaktif dalam memberikan dukungan terhadap kerjasama tim Membimbing dan mengarahkan seluruh anggota dalam pelaksanaan kerjasama tim Menanggapi dan menangani setiap permasalahan yang timbul sebagai dampak negative dari kerjasama tim Memikul seluruh tanggung jawab terhadap maju mundurnya kerjasama tim Memberikan komando terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan tim 3Tugas dan tanggung jawab terhadap anggota pasif Untuk mengatasi anggota tim yang pasif maka pimpinan melakukan langkah-langkah sebagai berikut Pimpinan bertindak tegas Pimpinan jangan ragu menegur Pimpinan harus cerdas dalam pembagian tugas kerja Pimpinan jangan sering menghandle pekerjaanya Pimpinan jangn ikut-ikutan pasif 4Strategi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bekerja dalam tim Strategi untuk mengatasi berbagai kendala hambatan yang muncul ketergantungan Saling ketergantungan sangat di perlukan dalam tim adalah dalam hal komunikasi,sumber daya,pelaksanaan tugas dan sarana prasarana tugas Setiap tim harus di beri perluasan tugas sebagai tantangan kerena tantangan tersebut akn membentuk semangat persatuan,rasa kebanggaan,dan kesatuan tim Setiap anggota tim harus bersedia menghilangkan sikap individualisnya,dalam rangka mencapai tujuan bersama. yang umum yang di bagi rata pemecahan masalah menangani konflik atau tindakan Penghargaan dan pengakuan atas tugas-tugas yang terlaksana dengan baik akan memotivasi anggota tim untuk bekerja lebih giat dan tangkas dalam rangka mencapai tujuan berikutnya PERKEMBANGAN TIM Sebuah tim kerja yang berprestasi tidak terbentuk secara instan melainkan melalui proses dan tahapan yang di mulai dari pembentukan rasa kekelompokan,fase pancaroba,fase pembentukan norma,sampai pada fase prestasi. 1Tahap pembentukan rasa kekompakan Tahap pembentukan rasa kekompakan merupakan tahap awal dalam proses kerja sama tim. Pada tahap ini setiap individu dalam kelompok melakukan berbagai penjajakan terhadap anggota lainnya mengenai hubungan antar pribadi yang di kehendaki kelompok. Pada tahap pertama inilah secara berangsur-angsur mulai diletakan pola dasar prilaku tim,baik yang berkaitan dengan tugas tim maupun hubungan antar pribadi anggotanya. Pada tahap ini tujuan tim masih belum jelas kerena masih mencari-cari kaitanya dengan hubungan antar pribadi,semua anggotamulai meraba-raba dan menjajaki situasi tim. Hubungan satu sama yang lainnya diliputi oleh perasaan malu-malu,ragu-ragu,dan sikap sopan santun yang bersifat kondisi hubungan antar pribadi yang masih diliputi kekakuan seperti ini,tim belum mampu menghasilkan prestasi kerja yang berarti. Kondisi akhir yang diharapkan terjadi dalam face ini adalah hilangnya kekakuan dalam hubungan antar pribadi. Semua anggota merasa bahwa mereka berada dalam kesatuan luar mereka adalah orang-orang lain yang bukan termasuk anggota akhir dalam fase ini diharapkan terbentuknya rasa kekompakan di antara anggotanya. 2Tahap pancaroba Pada fase kedua dari proses perkembangan tim adalah upaya memperjelas tujuan tim mulai tampak dan partisipasi anggota atau tidak sadar,pada tahap ini anggota tim mulai mendeteksi kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota tim melalui proses interaksi ini di tandai oleh mulai terjadinya konflik satu sama lain,karena setiap anggota semakin menonjolkan rasa keangkuhan nya yang merasa kuat mengeksploitir anggota lain yang terlihat lemah,atau bahkan ada anggota yang terlihat menentang tim satu cirri penting dari fase ini adalah dengan berbagai cara apapun anggotanya akan tetap saling mempengaruhi satu sama karena itu pada tahap ini sangat rawan konflik dan ketegangan. Secara perlahan-lahan mulailah terlihat karakteristik gaya kepribadian masing-masing anggota tim. Ada yang ingin menang sendiri,ada pula yang lebih suka mengalah,bahkan ada yang mudah tersinggung dan kecewa,sehingga keluar dari anggota tim. Akan tetapi ada pula anggota yang pandai menghimpun berbagai aspirasi yang berbeda menjadi satu kesatuan pendapat yang bias diterima oleh seluruh anggota tim. Dalam tahap pancaroba,semua anggota sudah mulai mengenal siapa dirinya dan siapa orng lain dalam terlihat kekuatan dan kelemahan masing-masingdan mulai di ketauhi siapa yang pantas diserahi tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan tim,siapa pemikir siapa pelaksana dan lain sebagainya sehingga peran masing-masing anggota mulai jelas. Dalam perkembangan sebuah tim,fase pancaroba ini merupakan fase paling panjang perjalanan waktu nya. Sebab dalam fase inilah melalui berbagai bentuk konflik dan kerjasama muncul kesadaran dan pemahaman dari setiap anggota tim tentang adanya aspek-aspek kepribadian yang unik dalam hubungan interpersonal,seperti perbedaa persepsi,perbedaan cara berkomunikasi,perbedaan gaya kepemimpinan,perbedaan wawasan,dan jauh kemampuan setiap anggota tim dalam mengantisipasi perbedaan-perbedaan tersebut akan menentukan tinggi rendahnya tingkat efektivitas kerja tim. 3Tahap pembentukan norma Dalam fase ketiga ini meskipun konflik masih terjadi,tetapi anggota tim mulai terlihat karakteristik kepribadian masing-masing secara lebih mendalam,sehingga dapat memahami mengapa terjadi perbedaan konflik. Setiap anggota tim mulai mengatur cara-cara berkomunikasi dengan orang-orang tertentu,cara malah membantu orang lain dengan cara memperlakukan orang lain dalam tim. Dengan adanya pemahaman demikian maka ikatan dan rasa percaya serta kepuasan hubungan dan consensus di antara tim dalam pengambilan keputusan meningkat. Setiap anggota mulai merasakan perlunya kesatuan pendapat mengenai prilaku yang boleh dan yang tidak boleh ditampilkan dalm pergaulan tim nya,sehingga melahirkan nilai-nilai dan norma kelompok. Kondisi akhir dari tahap pembentukan norma ini adalah terciptanya suasana kerja yang penuh keharmonisan dalam tim. 4Tahap berprestasi Pada fase berprestasi ini,tim sudah memiliki suasana hubungan kerja yang harmonis antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Norma kelompok sudah di sepakati. Demikian pula tujuan dan tugas tim serta peran masin-masing anggota telah mulai jelas. Terwujud suatu keterbukaan dalam komunikasi,interaksi,dan kerjasama dengan mentolerir perbedaan pendapat. Pada tahap inilah sebuah tim dapat berprestasi dan menjadi tim yang solid. Dalam hal ini tim mampu berbuat secara efektif dan produktif,sehingga tim menampilkan prestasi kerja yang optimal. Dalam hal ini fungsi kepemimpinan sangat mewarnai kinerja tim. Kedewasaan anggota tim juga menentukan sejauh mana kemampuan bertahan dari sebuah tim dalam melewati tahapan kesulitan. BUDAYA DALAM TIM Setiap tim pasti memiliki cirri khas dan karakter budaya masing-masing. Secara umum terdapat lima karakter budaya tim yaitu Tim yang berfungsi penuh Suatu tim kerja yang berfungsi penuh adalah kelompok kerja yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan pencapaian tujuan nya. Tim kerja memiliki pemahaman dan komitmen yang jelas untuk mencapai tujuannya. Tim yang menyenangkan Suatu tim kerja yang menyenangkan adalah kelompok kerja yang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya dilakukan secara baik dan harmonis. Kerjasama dalam tim ini sangat baik kekeluargaan,dan tolong menolong,sehingga menyenangkan bagi anggotanya. Tim yang tidak berfungsi Tim yang tidak berfungsi adalah suatu kelompok kerja yang tingkat produktivitas kerjanya sangat rendah. Tim seperti ini biasanya tidak berlangsung lama atau cenderung cepat bubar karena para anggotanya tidak puas,baik dalam hubungan antar pribadi maupun hubungan dengan tim. Pada tim ini kepemimpinan tidak berjalan semestinya. Tim kaku Adalah suatu kelompok kerja yang memiliki kemampuan menyelesaikan tugas dan prestasi cukup tinggi akan tetapi fungsi sosialnya buruk. Tim seperti ini juga tidak bias bertahan lama. Sebab para anggota nya cenderung tidak mau bekerjasama kerena menganggap dukungan dan iklim social dalam tim tidak kondusif. Tim yang sedang-sedang saja Tim yang sedang-sedang saja adalah kelompok kerja yang dalam melaksanakan aktivitasnya berlangsung sedang-sedang saja. Tim ini dalam menyelesaikan tugas tidaka dapat di katakana gagal mutlak,tetapi tidak juga dianggap sukses kerena penampilan atau kinerjanya hanya sedang-sedang saja. Keberlangsungan tim ini cenderung berumur pendek karena kurang berprestasi. TANGGUNG JAWAB TIM Pembentukan tim kerja biasanya didasarkan pada bidang-bidang kegiatan yang perlu segera ditangani secara baik dan professional. Oleh karena itu,bentuk-bentuk tanggung jawab masing-masing tim beda-beda. Pada saat membentuk sebuah tim menajer atau pemimpin perusahaan biasanya harus mempertimbangkan terlebih dahulu hal-hal berikut ini Tingkat kemampuan teknis yang di miliki anggota tim yang petensial Tingkat kecakapan dalam hububungan antar pribadi dan dimiliki anggota-anggota tim yang potensial Pada saat memilih anggota ataupun pimpinan tim maka harus mempertimbangkan 4 kriteria berikut kepribadian dan prilaku antar pribadi komunikasi administrasi dan pengalaman Pimpinan tim sebaiknya memanfaatkan panduan berikut pada saat memutuskan jenis tim atau kelompok yang akan di bentuk. Apabila bertujuan untuk menyelidiki,menasehati,dan melaporkan hasil-hasil temuan kepada pihak manjemen maka bentuklah PANITIA. Apabila bertujuan memecahkan suatu masalah khusus dengan sengaja maka bentuklah GUGUS TUGAS. Apabila tujuan memenuhi syarat proses memperbaiki kualitas,menekan pemborosan,atau memperbaiki produktifitas di seluruh jajaran departemen maka bentuklah KELOMPOK PENYEMPURNAAN DEPARTEMEN ATAU BAGIAN. Apabila tujuan mengorganisasikan berbagai macam orang atau pegawai dengan berbagai macam ketrampilan dan pengetahuan yang harus di mencapai tujuan-tujuan bisnis dengan satu pendekatan terarahmaka pertimbangkanlah untuk membentuk TIM. Prinsip lain yang juga sangat penting dalam pemilihan anggota tim adalah mempertimbangkan Kemampuan teknis orang-orang untuk menyelesaikan pekerjaanya Kemampuan orang-orang dalam memadukan pekerjaan dengan orang lain untuk meraih tujuan bersama Kemampuan untuk mengatur orang lain Keselarasan antara bentuk dan fungsi tim yang dijalankan Berdasarkan bentuk-bentuk tanggung jawabnya tim menurut Johnson,Kanther,Kikoradalam Goest dan Davis,1994 dapat diklasifikasikan ke tiga jenis berukut ini 1Tim penyempurnaan departemen Tim ini terdiri dari kumpulan orang-orang professional yang bertugas menyempurnakan organisasi dan manajemen suatu departemen. Bentuk-bentuk tanggung jawab tim penyempurnaan departemen jawab professional tim ini di arahkan pada peningkatan pengendalian kualitas produk dan pelayanan jawab moral tim ini diarahkan pada perbaikan sikap mental para pegawai atau karyawan jawab social tim ini di arahkan pada peningkatan kualitas pelayanan masyarakat luas jawab institusional tim ini di arahkan pada peningkatan dan perluasan usaha dan kegiatan departemen 2Tim perbaikan proses Tim perbaikan proses adalah tim kerja yang bertugas untuk melakukan perbaikan terhadap keseluruhan proses kegiatan atau produk tertentu. Bentuk-bentuk tanggung jawab tim perbaikan proses Tanggung jawab professional tim di arahkan pada peningkatan kualitas Tanggung jawab moral tim di arahkan pada perbaikan sikap dan prilaku kerja Tanggung jawab institusional tim ini di arahkan pada peningkatan,perluasan usaha,kegiatan organisasi,lembaga,instansi dan perusahaan 3Gugus tugas Gugus tugas dapat di sebut juga tim proyek,yaitu tim kerja sementara yang di bentuk untuk suatu misi dan tujuan tertentu. Bentuk-bentuk tanggung jawab tim gugus tugas Tanggung jawab professional tim di arahkan pada peningkatan kualitas Tanggung jawab moral tim ini di arahkan pada perbaikan mentalitas kerja anggota tim proyek Tanggung jawab social tim proyek ini diarahkan pada peningkatan pelayanan terhadap masyarakat Tanggung jawab tim institusional di arahkan pada peningkatan dan perluasan proyek INTERNAL-VERTIKAL Hubungan internal adalah hubungan kerja yang terjadi di dalam lingkungan organisasi atau perusahaan sendiri. Hubungan internal ini menyangkut hubugan kerja antara atasan dengan bawahan. Hubungan invertical adalah hubungan kerja yang terjadi di antara atasan atau pimpinan dengan bawahan atau karyawan. Hubungan internal-vertikal perlu di bina terus-menerus karena merupakan faktor yang sangat penting di dalam suatu kerjasama tim. Dalam hal ini pimpinan perlu membina hubungan komunikasi yang harmonis dengan semua anggota tim. Dengan adanya hubungan langsung secara pribadi antara pimpinan dengan par anggota maka akan di peroleh informasi yang sangat penting bagi kemajuan kerjasama tim. Dalam hal ini pimpinan akan dapat mengetahui berbagai pendapat,saran,keluhan,keinginan,harapan,dan kebutuhan anggota tim. Hubungan kerja internal-vertikal yang paling penting dalam suatu sistem organisasi adalah terjalinnya komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan bawahan. Hubungan internal-vertikal antara pimpinan dengan staf dan antara pimpinan dengan pegawai 1Hubungan antara pimpinan dengan staf Staf melayani pimpinan dalam semua tingkat manajemen Staf berperan membantu dan melayani pimpinan dalam pekerjaan sehari-hari Staf berperan sebagai penasihat pimpinan dalam menentukan pemecahan suatu masalah Staf berperan sebagai perantara antara pimpinan dan karyawan Staf melaksanakan tugas berdasarkan komando pimpinan 2Hubungan internal-vertikal pimpinan dengan pegawai atau karyawan Arah aliran informasi berlangsung secara vertical ke bawah dan ke atasmelalui rantai komando dalam struktur organisasi Hubungan vertical ke bawah dapat berupa perintah,pengarahan,petunjuk dan evaluasi Hubungan vertical ke atas dapat berupa laporan prestasi kerja,pendapat,sarana,permohonan bantuan,keluhan,dll INTERNAL-HORIZONTAL Hubungan internal-horizontal adalah hubungan yang berlangsung secara mendatar antar staf atau antar karyawan yang masing-masing mempunyai kedudukan yang setingkat atau selevel. Hubungan ini dapat berlangsung satu atau dua arah. Hubungan kerja yang bersifat internal-horizontal antara lain hubungan kerja antar pegawai dan hubungan kerja atar staf. 1Hubungan kerja antar pegawai Ciri-cirinya Hubungan kerja antar pegawai berlangsung secara timbale balik Tidak bersifat instruktif Bersifat informative dan koordinatif Masing-masing staf harus bekerjasama saling pengertian dan saling percaya 2Hubungan kerja antar staf Ciri-cirinya Bersifat hubungan koordinatif Berlangsung secara dua arah atau timbale balik Antar staf harus saling pengetian Berfungsi tidaknya hubungan internal-horizontal ini dapat di ketahui dan di rasakan dari ada tidaknya hubungan yang akrab dan harmonis di antara pegawai dalam satu tim kerja. DAN MANFAAT INTERPERSONAL RELATIONSHIP 1Arti interpersonal relationship Adalah suatu hubungan komunikasi antar pribadi yang terjadi di lingkungan pekerjaan atau kepegawaian. Hubungan kepegawaian ini merupakan factor yang sangat penting dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan masing-masing pegawai. Oleh karena itu,hubungan antar pegawai perlu terus di bina dan di tingkatkan agar semakin dinamis. Kegiatan-kegiatan yang dapat yang dapat di kembangkan dalam rangka membina hubungan kepegawaian adalah program pengembangan pegawai Meningkatkan efektifitas kerja Meningkatkan kualitas kerja pegawai Menstabilkan jumlah pegawai Mengembangkan karir pegawai program perbaikan gaji atau upah pegawai Meningkatkan kesejahteraan pegawai Memenuhi hak-hak pegawai Menyesuaikan gaji atau upah pegawai program penempatan pegawai program liburan atau rekreasi program pemberian hadiah program konseling 2Manfaat interpersonal relationship Untuk mendapatkan saling pengertian antara pimpinan dan semua pegawai yang ada Mendapatkan data-data lengkap tentang sikap dan prilaku kerja para pegawai Menciptakan hubungan kerjasama dan kemitraan yang sehat dan harmonis Menciptakan rasa aman kepad pegawai Menanamkan rasa kebarsamaan dan royalitas Menanamkan rasa tanggung jawab kepada para pegawai INTERPERSONAL RELATIONSHIP Komponen-komponen interpersonal relationship dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing 1Top manager Menentukan seluruh perncanaan,memberikan gambaran tentang keadaan dan kebutuhan kantor Menempatkan orang yang cakap dalam kedudukan tertentu dengan member upah yang layak yang sesuai dengan hasil kerja yang di capai Melaksanakan pengawasan Memelihara dan mengembangkan sistem organisasi terpadu Menguasai dan menghayati tugas pokok masing-masing 2Middle manager Menerjemahkan tujuan dan kebijaksanaan menjadi rencana atau program kerja Melakukan pembagian tugas kepada bawahan Menentukan prosedur khusus bagi tiap-tiap tugas Menentukan batas waktu pelaksanaan suatu pekerjaan Menentukan alat-alat pengawasan yang sesuai 3Lower manager Memimpin pelaksanaan pekerjaan Bertanggung jawab langsung terhadap hasil dan mutu pekerjaaan Menjaga kualitas produk dari pekerjaan yang dihasilkan PENGEMBANGAN PROFESIONALISME KERJA 1Pengertian profesionalisme Istilah profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian tertentu. Jadi orang yang professional adalah orang yang ahli di bidang pekerjaan nya. Di era global sekarang ini kebutuhan terhadap tenaga kerja yang berkualitas sangat mendesak untuk mengantisipasi pasar bebas dan persaingan di bidang kenyataanya dunia kerja menghadapi kesulitan untuk memperoleh tenaga kerja yang professional. Oleh karena itu,salah sati unsure yang paling fundamental pada perusahaan bisnis adalah pengembangan profesionalisme kerja di kalangan pegawai. 2Cara pengembangan profesionalisme kerja Menyelenggarakan kegiatan penataran dan pelatihan terhadap para pekerja Memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi Mengirim dan menyekolahkan par pekerja ke luar negeri Menyelenggarakan kegiatan seminar yang berkaitan dengan kualitas tenaga kerja Menyediakan fasilitas dan bantuan dana terhadap para pekerja yang berprestasi untuk meningkatkan keahlian dalam bidangnya
pelayananmakanan Harus taat asas menjelaskan cara melayani dan mengawasi from COMMUNICAT MISC at Lampung University

Didalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu dekat dengan apa yang disebut belajar. Belajar adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Arief Sardiman 1995 5 mengungkapkan “Belajar adalah suatu aktivitas secara sadar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang bersifat pengetahuan kognitif, nilai dan sikap afektif maupun yang menyangkut keterampilan psikomotorik, secara integral dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan”. Winkel 1996 53 mengungkapkan pula bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas”. Menurut Sumadi Suryabrata 1995 249, ada beberapa hal pokok belajar, yaitu 1Bahwa belajar itu membawa perubahan 2Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru. 3Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja. Dari berbagai definisi di atas, maka yang dimaksudkan dengan belajar dalam penelitian ini adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan aspek kognitif, sikap aspek afektif, keterampilan aspek commit to user psikomotorik, dimana perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar dari individu yang sedang belajar. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan pada diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, suatu keberhasilan dan kegagalan merupakan suatu masalah yang selalu akan dihadapi oleh subyek belajar. Keberhasilan dan kegagalan ini sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Muhibbin Syah 2009 132 menyatakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam”. Faktor- faktor tersebut adalah 1Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Terdiri dari dua aspek yaitu a Aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah - Tonus jasmani - Mata dan telinga bAspek psikologis - Intelegensi - Sikap - Minat - Bakat - Motivasi 2Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Terdiri dua macam, yaitu a Lingkungan sosial - Keluarga - Guru dan staf - Teman bLingkungan nonsosial - Rumah - Peralatan - Alam 3Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. c. Hasil Belajar Cronbach dalam Sardiman 2007 20 menyatakan bahwa, “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience.” Artinya belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini senada dengan pendapat Slameto dalam Asep Jihad dan Abdul Haris 2009 2 yang mengungkapkan bahwa, “Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Yasyin 1997 202 mendefinisikan “Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari usaha”. Sedangkan belajar adalah perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Ada juga yang berpendapat bahwa hasil belajar sama dengan prestasi belajar. Abdurrahman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris 2009 14 berpendapat bahwa, “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.” Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Juliah dalam Asep Jihad dan Abdul Haris 2009 15 bahwa, “Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.” “Setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar” Asep Jihad dan Abdul Haris, 2009 15, yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Oleh karena itu, proses belajar perlu dilalui untuk commit to user mencapai tujuan belajar yaitu hasil belajar yang dicapai oleh siswa sehingga proses belajar yang dilakukan oleh siswa akan mempengaruhi hasil belajar. Nana Sudjana 2005 3 mengungkapkan “Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris”. Syaodih 2003 179 menyatakan ”Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah”. Menurut Bloom dalam Angkowo dan Kosasih 2007 53 mendefinisikan ”Hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik”. 1 Ranah kognitif Ranah kognitif ada enam aspek pengetahuan yaitu mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan; pemahaman yaitu mencakup kemampuan untuk makna dan arti dari bahan yang dipelajari; penerapan yaitu mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru; analisa yaitu mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur organisasinya dapat dipahami dengan baik; sintesa yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru; dan evaluasi yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat tersebut dengan kriteria tertentu. 2 Ranahafektif Ranah afektif ada lima aspek penerimaan yaitu mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu; partisipasi yaitu mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan; penilaian yaitu mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu; organisasi yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan; dan pembentukan pola hidup yaitu mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan yang nyata dalam kehidupan. 3 Ranahpsikomotor Ranah psikomotorik meliputi; kesiapan yaitu kesediaan untuk melatih diri tentang keterampilan tertentu meniru; yaitu kemampuan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang dilihat walaupun belum tahu maknanya; membiasakan yaitu mampu melakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan; dan menciptakan yaitu mampu membuat sendiri suatu karya. Jadi hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Aspek - aspek yang digunakan untuk mengukur kentutasan hasil belajar dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together, motivasi berprestasi dan partisipasi belajar siswa. d. Hasil Belajar Bekerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan dengan tes atau evaluasi. Alat evaluasi yang obyektif, menyeluruh dan berkesinambungan sangat diperlukan dalam kegiatan evaluasi hasil belajar. Jadi hasil belajar bekerjasama dengan kolega dan pelanggan adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran bekerjasama dengan kolega dan pelanggan yang mengakibatkan perubahan pada diri siswa berupa pengetahuan, pemahaman, kecakapan baru yang ditunjukkan dengan nilai. commit to user

Dalamdokumen PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN UNTUK SMK KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN. (Halaman 47-58) 1. Urutan materi 2. Rangkuman 3. Tugas 4. Tes formatif 5. Kunci jawaban 6. Lembar kerja B. Kegiatan belajar II, dst BAB III EVALUASI
0% found this document useful 0 votes26 views64 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes26 views64 pagesSilabus Bekerja Sama Dengan Kolega Dan PelangganJump to Page You are on page 1of 64 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 23 to 36 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 40 to 53 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 57 to 60 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Kelimaunsur komunikasi itu saling berhubungan, saling melengkapi dan saling ketergantungan. Menurut Redfield, komunikasi terdiri dari lima unsur yaitu: · Communicator. · Messages. · Transmits. · Communicatee. · Respone. Untuk lebih jelasnya kelima unsur komunikasi tersebut dapat diuraikan seperti berikut ini.
STANDAR KOMPETENSI Melakukan Prosedur AdministrasiMATA PELAJARAN Produktif Kompetensi Kejuruan 1. Pengertian KomunikasiIstilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare” yang artinya sama. Jadi, secara etimologis komunikasi berarti proses untuk memperoleh pengertian yang sama. Berdasarkan pengertian praktisnya komunikasi adalah suatu proses pengiriman atau penerimaan informasi antara dua orang atau lebih dengan menggunakan cara yang tepat, sehingga informasi, berita atau pesan dapat dimengerti oleh kedua belah lebih jelasnya berikut ini disajikan definisi komunikasi menurut para is the whole process used in reaching otherminds.” Artinya, komunikasi adalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang dimaksud oleh orang is more technically defined as a process for conduction the memories.” Artinya, secara teknis komunikasi didefinisikan sebagai proses untuk membangkitkan perhatian perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman atau penyampaian berita/informasi dari satu pihakkomunikator kepada pihak lainkomunikan dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. Definisi tersebut memberikan pengertian yang lebih luas, oleh karena tidak hanya menitik beratkan pada segi manusia saja, tetapi juga proses, isi berita dan alatnya. 2. Unsur-Unsur KomunikasiKomunikasi pada hakekatnya dibentuk dari lima unsur pokok, yang merupakan satu kesatuan utuh dan bulat. Apabila salah satu unsur tidak ada ada maka proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung. Kelima unsur komunikasi itu saling berhubungan, saling melengkapi dan saling Redfield, komunikasi terdiri dari lima unsur yaitu Communicator Messages Transmits Communicatee ResponeUntuk lebih jelasnya kelima unsur komunikasi tersebut dapat diuraikan seperti berikut ini. Komunikator pengirim beritaSebagai pengirim berita atau pesan, komunikator harus berusaha mengemukakan hal-hal yang terkandung dalam pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima berita, sehingga komunikan mudah dan cepat untuk memahami dan menaggapinya. Dalam menyampaikan berita atau pesan, komunikator harus memperhatikan dengan siapa atau kepada siapa pesan itu disampaikan. Penyampaian berita atau pesan sudah barang tentu harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita atau pesanIsi berita atau pesan harus jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita dapat diterima oleh pihak penerima berita. Berita atau pesan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti perintah, permintaan, pendapat, saran atau usul, dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan/gambar/kode dan lain-lain. Komunikan penerima beritaPihak penerima berita harus memberikan tanggapan terhadap berita atau pesan yang diterimanya. Sebagai penerima berita atau pesan tentu saja harus harus menafsirkan berita/pesan yang diterima seperti yang dimaksud oleh pihak pengirim berita. Transmits proses pengiriman beritaProses pengiriman berita menyangkut sarana dan media yang dipakai dalam mengirim berita atau pesan. Sarana dan media yang diperlukan dan digunakan dalam proses komunikasi tergantung pada jenis dan sifat berita atau pesan yang akan disampaikan. Respon reaksi atau tanggapanReaksi atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut respon atau umpan balik. Dengan adanya tanggapan dari pihak penerima berita maka komunikator akan dapat mengetahui apakah berita yang dikirim tersebut sampai dan dimengerti atau tidak oleh pihak komunikan. Dengan adanya respon atau feed back dari pihak komunikan maka akan terjadi proses komunikasi dua arah yang dikenal dengan sebutan “two ways communication.”Komunikasi sebagai suatu proses pengiriman berita atau pesan, meliputi tiga tahap sebagai berikut Tahap pertama, yaitu diawali dengan menetapkan informasi, berita, ide, gagasan atau pesan oleh pihak pengirim berita atau communicator/sender. Tahap kedua, yaitu proses pengiriman informasi, berita, gagasan, ide atau pesan yang telah disusun encoding dalam bentuk simbul, sandi, isyarat atau kode, melalui saluran atau media komunikasi, secara lisan atau tertulis, vertical maupun horizontal, formal maupun informal. Tahap ketiga, yaitu penerimaan informasi, gagasan, ide, berita atau pesan oleh pihak penerima berita komunikan. Pihak komunikan kemudian mengadakan interpretasi decoding terhadap informasi, berita, ide, gagasan atau pesan yang diterimanya. Selanjutnya komunikan melakukan tindakan atau response, dan respon tersebut merupakan umpan balik atau “feed back” dari komunikan kepada Jenis-jenis Media KomunikasiJenis-jenis media komunikasi ada bermacam-macam, antara lain berupa bahasa, tulisan, isyarat, alat peraga atau alat elektronik. Media komunikasi merupakan unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi. Dengan menggunakan media komunikasi maka aliran informasi, berita atau pesan dapat dikirim atau diterima dengan mudah dan cepat. Berdasarkan cara penggunaannya terdapat tiga jenis media komunikasi, yaitu media komunikasi audial, media komunikasi visual, dan media komunikasi jenis media komunikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikutMedia Komunikasi AudialYaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, didengar dan dipahami oleh alat pendengaran. Misalnya telepon, intercom, radio serta tape Komunikasi VisualYaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat dan dipahami oleh alat penglihatan. Misalnya surat, surat kabar, faksimili, majalah, buku, beletin dan Komunikasi Audio-VisualYaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat, didengan dan dipahami melalui alat pendengaran dan penglihatan. Misalnya televisi, film layarlebar, VCD, internet dan sejenisnya. Berbagai media komunikasi tersebut berfungsi sebagai alat untuk1. Mengirimkan/menyampaikan informasi2. Penerjemah lambing-lambang komunikasi3. Mempercepat dan mempersingkat penyampaian informasi4. Menghibur to intertaint, dan mendidik to educate5. Mempengaruhi masyarakat to change the societyKomunikasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, tergantung dari segi peninjauannya. Ada sepuluh kriteria yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi komunikasi tersebut adalaha. Jenis komunikasi menurut lawan bicara~ Komunikasi pribadi~ Komunikasi umumb. Jenis komunikasi menurut jumlah orang yang berkomunikasi~ Komunikasi perseorangan~ Komunikasi kelompokc. Jenis komunikasi menurut cara penyampaian~ Komunikasi lisan secara langsung dan tidak langsung~ Komunikasi tertulis gambar atau foto, surat, naskahd. Jenis komunikasi menurut tujuan~ Komunikasi untuk memberi perintah~ Komunikasi untuk memberi nasehat atau ucapan selamat~ Komunikasi untuk memberi saran atau kritik~ Komunikasi untuk berpidato atau ceramah~ Komunikasi untuk rapat atau meeting~ Komunikasi untuk Perundingan~ Komunikasi untuk wawancarae. Jenis komunikasi menurut prosesnya~ Komunikasi langsung tanpa perantara atau mediator~ Komunikasi tidak langsung menggunakan mediatorf. Jenis komunikasi menurut perilaku~ Komunikasi formal lisan maupun tertulis~ Komunikasi informal lisan maupun tertulis~ Komunikasi non formal lisan maupun tertulisg. Jenis komunikasi menurut ruang lingkup~ Komunikasi internal berlangsung dalam suatu organisasi~ Komunikasi eksternal berlangsung antara pihak yang berada di dalam organisasi dengan pihak luarh. Jenis komunikasi menurut aliran informasi~ Komunikasi vertical kebawah top-down~ Komunikasi vertical keatas botton-up~ Komunikasi horizontal~ Komunikasi diagonal~ Komunikasi satu arah dan dua arahi. Jenis komunikasi menurut jaringan~ Komunikasi menurut jaringan kerja rantai ~ Komunikasi menurut jaringan kerja lingkaran~ Komunikasi menurut jaringan kerja bintang atau rodaj. Jenis komunikasi menurut total hubungan~ Komunikasi menurut hubungan tunggal langsung antara seorang dengan seorang bawahannya~ Komunikasi menurut hubungan kelompok langsung.~ Komunikasi menurut hubungan silang 6. Asas-Asas KomunikasiAgar komunikasi dapat berlangsung secara mudah, cepat, dan tepat maka di dalam berkomunikasi harus memperhatikan asas-asas atau prinsip-prinsip sebagai Kemudahan dalam pengiriman informasiKomunikasi harus dapat dilakukan dengan mudah, dan kemudahan dalam pengiriman berita atau informasi sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh situasi, jarak, waktu dan kepentingan atau pesan yang dianggap penting tentu saja harus segera dikirim atau disampaikan agar secepatnya mendapatkan tanggapan dari komunikan. Informasi yang demikian akan lebih cepat sampai jika dilakukan melalui telepon, dan apa bila berita tersebut dianggap tidak begitu penting atau tidak memerlukan tanggapan secepatnya dari komunikan maka dapat dilakukan dengan menggunakan media tertulis, misalnya melalui Informasi mudah dimengertiInformasi harus mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan. Prinsip ini sangat penting agar tanggapan atau respon komunikan dapat segera diketahui oleh komunikator. Oleh karena itu informasi harus dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan bahasa atau kata-kata yang mudah dimengerti atau dipahami oleh Kesamaan pengertianInformasi atau berita yang dikirim atau diterima harus memiliki kesamaan makna dan pengertian bagi pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Asas ini menghendaki agar informasi atau berita yang dikirim tidak menimbulkan salah pengertian atau salah penafsiran bagi para penerima yang berbeda-beda akan terjadi jika informasi itu dikirim kepada lebih dari satu penerima berita yang tingkat pengetahuan dan pengalamannya berbeda-beda. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi berita atau Penggunaan alat komunikasi yang sederhanaDi dalam komunikasi diperlukan penggunaan sarana atu media komunikasi yang sederhana. Suatu informasi atau berita yang tidak begitu penting mungkin cukup dikirim melalui surat, akan tetapi bila berita itu sangat penting dan perlu segera diketahui oleh komunikan akan lebih efektif jika dikirim melalui telepon, telex, Bermanfaat dan menguntungkanDalam komunikasi harus diperhatikan hal-hal yang bersifat menguntungkan, baik dalam hal isi, alat, dan cara penyampaian informasi. Prinsip atau asas ini merupakan rangkuman dari prinsip pertama, kedua, ketiga dan keempat yang pada dasarnya menghendaki efisiensi dan efektivitas dalam berkomunikasi. Isi berita atau informasi hendaknya dipilih berita-berita yang bersifat umum, aktual, dan penting. Informasi atau berita harus obyektif serta up-to date tidak basi. Sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi hendaknya disesuaikan dengan Faktor-Faktor KomunikasiSecara umum terdapat tujuh factor komunikasi, yang dikenal dengan sebutan “the seven e’s communication”, yaitua. Credibility kepercayaanProses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikan saling mempercayai dan saling memerlukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan dapat Context perhubunganProses komunikasi dipengaruhi oleh faktor perhubungan. Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan kondisi dan situasi lingkungan ketika komunikasi berlangsung. c. Content kepuasanKomunikasi harus menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak, dan kepuasan tersebut akan tercapai apa bila berita atau pesan yang dikirim oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh Clarity kejelasanFaktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Ketidak jelasan suatu informasi atau pesan dapat mengakibatkan interpretasi yang diberikan komunikan akan berbeda dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Kejelasan tersebut meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang digunakan dalam Continuity & consistency kesinambungan dan konsistenKomunikasi dapat berlangsung jika terdapat kesinambungan dan konsistensi atau keajegan hubungan dari kedua belah pihak. Komunikasi harus dilakukan secara terus menerus dan konsisten, selain itu informasi yang disampaikan jangan saling Capability of audience kemampuan komunikanKemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang tidak lazim dan sukar dipahami oleh Channel of distribution saluran pengiriman beritaSaluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan faktor yang penting dalam proses komunikasi. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik perlu dipakai media komunikasi yang biasa dipergunakan oleh masyarakat umum. Media komunikasi tersebut antara lain media cetak surat, Koran, majalah, bulletin dan buku, media elektronik seperti radio, televisi, telepon dan internet. 8. Teknik BerbicaraKomunikasii verbal pada dasarnya diisi oleh aktivitas berbicara dan mendengarkan. Dalam pembicaraan yang didengarkan adalah bunyi suara yang berupa kata-kata dan kalimat. Kata-kata atau kalimat itu harus mengandung makna atau arti agar isi/materi pembicaraan dapat dimengerti oleh lawan berbicara menyangkut cara dan kemampuan seseorang dalam mengutarakan pendapat, pikiran, dan perasaannya melalui kata-kata yang baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaan, sehingga hal-hal yang diucapkan dapat dimengerti oleh lawan bicara. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam teknik berbicara yang baik/ Prinsip motivasiSetiap pembicaraan sudah barang tentu mempunyai motif yang berbeda-beda, tergantung pada masalah yang dibicarakan, siapa yang bertindak sebagai pembicara, serta waktu, tempat dan alasannya. Suatu hal yang tidak dapat disangkal bahwa setiap pembicaraan mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengertian dari pihak yang mendengarkan. Agar cara berbicara kita efektif dan dimengerti oleh orang lain, maka dalam berbicara harus memperhatikan Dorongan kebutuhan Menghargai pendengar Memanfaatkan dorongan rasa ingintahub. Penyajian isi pembicaraanPenyajian isi pembicaraan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi atau materi, dan penutup. Untuk lebih jelasnya ketiga bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikutPendahuluanBagian yang dianggap penting dalam pembicaraan adalah permulaan pembicaraan yang menarik perhatian para pendengar. Dalam hal ini sebaiknya dipilih kata-kata yang enak, sehingga hal-hal yang menjadi inti pembicaraan benar-benardapat diserap oleh para pendengar. Pergunakanlah kata-kata atau kalimat yang tidak bertele-tele tetapi yang singkat dan berisi atau padat, sehingga menarik minat dan pembicaraan pendahuluan harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini Kata-kata pendahuluan harus dapat memikat pendengar Digunakan kata-kata yang bersifat memotivasi Kata-kata pembukaan menyajikan topik yang dibahas Penekanan pembicaraan pada hal-hal yang penting dan aktualIsi atau materiAgar penyajian isi pembicaraan berlangsung secara efektif ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu Harus terdapat kejelasan materi yang dibicarakan Harus terdapat konsistensi materi yang dibicarakan Penyajian isi pembicaraan harus memadai dalam arti cukup untuk memberikan pengertian kepada para pendengar Penggunaan waktu atau timing yang tepat artinya pembicaraan tidak bertele-tele atau terlalu meluas, sehingga akan membuat kabur isi halnya pada bagian pembukaan, maka pada bagian penutup harus dipilih kata-kata yang menarik karena bagian pembukaan dan penutup mencerminkan kualitas bagian ini sebaiknya diutarakan pula ucapan terima kasih kepada audiens atas perhatian dan kepedulian serta Teknik penyampaian dan gaya bicaraTeknik penyampaian pembicaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu teknik memulai pembicaraan dan teknik pola penyajian pembicaraan. Untuk lebih jelasnya kedua hal tersebut dapat diuraikan seperti berikut memulai pembicaraanKata-kata pembukaan harus dapat menarik perhatian pendengar. Dalam hal ini ada beberapa teknik yang dapat dipergunakan untuk memulai pembicaraan, yaitu Memulai dengan menggunakan anekdot Memulai dengan mengajukan pertanyaan Memulai dengan mengemukakan hal-hal yang lucu Memulai dengan menyatakan keistimewaan suatu tempat atau pola penyajian pembicaraanDengan teknik pola penyajian berarti pembicaraan dimulai dengan isi materi pembicaraan. Terdapat beberapa macam pola yang dapat dipakai dalam menyajikan materi pembicaraan, yaitu Pola waktu time order dan pola tempat space order, maksudnya penyajian materi pembicaraan disesuaikan kondisi waktu dan tempat. Pola pemecahan masalah, artinya penyajian materi pembicaraan dilakukan dengan berbagai cara tergantung tujuan yang ingin dicapai, seperti melalui symposium, seminar, rapat kerja, dan konggres. Pola topik order, artinya materi pembicaraan dibagi dalam topik-topik yang dibahas atau dibicarakan secara mendetail. Masing-masing topik dibicarakan oleh kelompok lain dan selanjutnya dibuat suatu rangkuman. Pola aspek, artinya penyajian materi pembicaraan ditinjau dari berbagai aspek atau segi, seperti segi tempat, kejelasan, konsekuensi, waktu, dan bicara adalah cara berbicara yang dapat menimbulkan daya tarik bagi para pendengar. Berikut ini disajikan bermacam-macam gaya bicara yang dapat dilakukan oleh pembicara, yaituGaya berbicara dengan gaya bahasa, adalah cara berbicara dengan menggunakan pilihan kata, ungkapan atau hubungan berbicara dengan mimik, adalah cara berbicara dengan menggunakan gerak air muka atau wajah si berbicara dengan pantomimic, adalah cara berbicara dengan menggunakan gerak anggota badan, seperti dengan menggeleng-gelengkan kepala atau menganggukkan berbicara dengan gerak campuran, adalah cara berbicara dengan menggunakan mimik dan pantomimic. 9. Teknik Mendengarkan Yang BaikMenurut sejumlah penelitian, 75 % dari seluruh waktu hidup manusia digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses dalam mengirim dan menerima informasi. Apabila komunikasi yang kita lakukan berjalan baik dan lancar, maka orang lain mengerti apa yang kita inginkan. Dalam praktiknya untuk melakukan komunikasi yang baik sering kali mengalami hambatan, salah satunya adalah ketika menjadi pendengar dalam proses berkomunikasiUntuk dapat mendengarkan dengan efektif sangat membutuhkan konsentrasi, pengalaman, pengetahuan dan manfaat menjadi pendengar yang baik adalah Lawan bicara akan lebih mudah menyampaikan informasi atau pesan-pesannya Hubungan kerjasama kelompok atau tim akan menjadi lebih baik dan harmonis Mendorong lawan bicara untuk tetap menjalin hubungan atau komunikasi yang baik Informasi dalam bentuk instruksi, umpan balik dan yang lainnya akan lebih jelas dapat diterima oleh lawan pendengar yang baik membutuhkan usaha dan latihan yang teratur. Langlah pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa mendengarkan seseorang berbicara merupakan suatu kebutuhan yang sama pentingnya dengan keterampilan berkomunikasi. Dalam hal ini terdapat beberapa prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman pada saat kita mendengarkan seseorang yang sedang untuk menjadi pendengar yang efektif adalah1. Tidak melakukan aktivitas mendengarkan dan berbicara pada saat yang Mencoba memahami pokok pikiran atau ide utama pembicara3. Hindari gangguan dari lingkungan sekitar4. Mencoba untuk mengendalikan emosi5. Membuat catatan yang singkat dan jelas6. Mencoba untuk bersikap empati perhatian dan senyuman7. Memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi non verbal8. Bertanya pada tempatnya9. Membuat kesimpulan tentang inti sari pembicaraan10. Memberikan umpan balik 10. Indikator Konflik dan SolusinyaBahwa kehidupan manusia selalu diwarnai oleh berbagai masalah dan persoalan yang datang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, kemudian muncul lagi masalah baru. Namun semua masalah itu sifatnya hanyalah sementara dan jika kita berupaya untuk mengatasinya secara rasional dan positif pasti ditemukan jalan pula ditempat kerja, ada saja yang membuat kita tidak nyaman dalam bekerja. Teman sekerja itu bermacam-macam sifat kepribadiannya, ada yang senang mengkritik, menyalahkan, atau merasa dan ingin menaang sendiri. Hal-hal semacam inilah yang menyebabkan terjadinya konflik di tempat kerja, dan jika terjadi konflik di tempat kerja maka jalannya organisasi atau perusahaan akan terganggu. Oleh karena itu kita harus menghindari terjadinya konflik di tempat kerja, bahkan indikasi konflik hendaknya diusahakan untuk diubah menjadi kerja ini akan dijelaskan mengenai indikator konflik dan solusi untuk mengatasi konflik.
.
  • i274htx2te.pages.dev/815
  • i274htx2te.pages.dev/602
  • i274htx2te.pages.dev/280
  • i274htx2te.pages.dev/27
  • i274htx2te.pages.dev/59
  • i274htx2te.pages.dev/555
  • i274htx2te.pages.dev/718
  • i274htx2te.pages.dev/7
  • i274htx2te.pages.dev/97
  • i274htx2te.pages.dev/690
  • i274htx2te.pages.dev/898
  • i274htx2te.pages.dev/697
  • i274htx2te.pages.dev/713
  • i274htx2te.pages.dev/900
  • i274htx2te.pages.dev/243
  • materi bekerjasama dengan kolega dan pelanggan