HaditsTentang Fitnah. Baik, sekarang kita akan tuliskan hadits tentang fitnah beserta arti dan penjelasannya dan kami tuliskan hadits berdasarkan topik atau sub judul dari makna fitnah tersebut. Hadits Tentang Orang Yang Berbahagia adalah Dijauhkan Dari Fitnah. Hadits ini riwayat dari Abu Dawud dari sahabat al Miqdad bin al Aswad Radhiyallahu

1. Janganlah memandang kecil kesalahan dosa tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai. HR. Aththusi 2. Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau dia mencelanya maka bisa terkena ujian cobaan. Kalau menggunjingnya dia berdosa dan kalau dia menyetujuinya maka seolah-olah dia ikut melakukannya. HR. Ad-Dailami 3. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Tiada dua orang saling mengasihi lalu bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya. HR. Ad-Dailami 4. Celaka orang yang banyak zikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap Allah dengan perbuatannya. HR. Ad-Dailami 5. Barangsiapa mencari pujian manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka orang-orang yang memujinya akan berbalik mencelanya. Ibnu Hibban 6. Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. HR. Tirmidzi dan Al Hakim 7. Tiada seorang hamba ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat dosanya. Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak dosa-dosanya. Lalu Rasulullah membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yang berbunyi โ€œDan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.โ€ Mashabih Assunnah 8. Apabila suatu kesalahan diperbuat di muka bumi maka orang yang melihatnya dan tidak menyukainya seolah-olah tidak hadir di tempat, dan orang yang tidak melihat terjadinya perbuatan tersebut tapi rela maka seolah-olah dia melihatnya. HR. Abu Dawud 9. Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. HR. Abu Yaโ€™la 10. Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun pada kenyataannya mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. HR. Ath-Thabrani 11. Jangan menyiksa dengan siksaan Allah artinya menyiksa dengan api. HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi 12. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan hukuman atas dosanya di dunia dan jika Allah menghendaki bagi hambanya keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat. HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi 13. Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt dalam surat Al Anโ€™am ayat 44 โ€œMaka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu, mereka terdiam berputus asa.โ€ HR. Ahmad dan Ath-Thabrani 14. Sayyidina Ali Ra berkata โ€œRasulullah menyuruh kami bila berjumpa dengan ahli maksiat agar kami berwajah masam.โ€ HR. Ath-Thahawi 15. Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku Rasulullah Saw, aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya. 1 Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. 2 Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali. 3 Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezaliman penguasa. 4 Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka. 5 Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. HR. Ahmad dan Ibnu Majah 16. Tiada seorang berzina selagi dia mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum khamar pada saat minum dia mukmin. Mutafaqโ€™alaih Penjelasan Ketika seorang berzina, mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan seorang mukmin. 17. Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali. Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya. Mutafaqโ€™alaih 18. Rasulullah Saw melaknat orang yang mengambil riba, yang menjalani riba dan kedua orang saksi mereka. Beliau bersabda โ€œMereka semua sama berdosanyaโ€. HR. Ahmad 19. Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, โ€œSiapakah mereka itu, ya Rasulullah?โ€ Beliau lalu menjawab, โ€œLaki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. HR. Ahmad dan Ath-Thabrani 20. Tiap minuman yang memabukkan adalah haram baik sedikit maupun banyak. HR. Ahmad 21. Allah menyukai keringanan-keringanan perintahNya rukhsah dilaksanakan sebagaimana Dia membenci dilanggarnya laranganNya. HR. Ahmad 22. Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina. HR. An-Nasaaโ€™i dan Ahmad

Saudarakuyang semoga Allah rahmati, kita adalah manusia biasa yang banyak kekurangan dan banyak melakukan dosa. Sebagaimana dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ูƒูู„ูู‘ ุจูŽู†ููŠ ุขุฏูŽู…ูŽ ุฎูŽุทูŽู‘ุงุกูŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽู‘ุงุฆููŠู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูˆูŽู‘ุงุจููˆู†ูŽ "Semua anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat." (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan ad-Darimi)
๏ปฟIlustrasi 7 dosa besar yang wajib dihindari oleh umat Islam, sumber foto Afif Kusuma on UnsplashManusia merupakan tempatnya salah dan dosa, hal ini disebabkan karena manusia memiliki hawa nafsu. Melalui Al-Quran dan Al-Hadist, Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan kepada umat muslim untuk menjauhi segala larangan dan menjalankan semua perintahnya karena hidup di dunia ini adalah sementara. Kita hidup di dunia adalah untuk mempersiapkan kehidupan yang abadi di akhirat nanti. Dalam Al-Quran dan Al-Hadist dijelaskan mengenai dosa-dosa yang harus dihindari oleh umat Islam. Ada 7 dosa besar yang perlu dihindari oleh umat Islam, apa saja?7 Dosa Besar yang Perlu Dihindari ManusiaIlustrasi 7 dosa besar yang wajib dihindari oleh umat Islam, sumber foto Rachid Oucharia on UnsplashAda beberapa dosa besar yang perlu dihindari oleh umat Islam agar terhindar dari siksa api neraka. Dikutip dari buku Dosa Besar Kecil yang Terabaikan Penyebab Siksa Azab Kubur yang Pedih, Nur Aisyah Albanyany 2014 berikut adalah 7 dosa besar yang harus dihindari oleh umat Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, terdapat tujuh dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT; "Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan! Mereka para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau menjawab, syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina."Syirik termasuk golongan dosa yang sangat besar karena merupakan perbuatan menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu bisa dengan benda atau makhluk ilmu sihir juga dianggap sebagai dosa besar dan sederajat dengan syirik karena merupakan bentuk musyrik dan dapat menyakiti orang tidak hanya membunuh sesama manusia termasuk mengambil nyawa makhluk hidup lainnya dengan maksud jahat pun termasuk dalam dosa juga termasuk dosa yang sanga besar karena sebenarnya dapat menyakiti orang harta anak-anak yatim dengan cara yang batil adalah termasuk perbuatan zalim dan termasuk dosa yang snagat medan perang atau jihad juga merupakan salah satu dosa besar bagi seorang muslim. jihad disini yang dimaksud adalah dalam hal kebaikan dan dijalan Allah perempuan solehah telah berbuat zina juga merupakan salah satu dari 7 dosa besar yang susah diampuni oleh Allah SWT dan termasuk dalam golongan orang yang 7 dosa besar yang harus dihindari oleh setiap umat muslim. WWN
Syariatdatang untuk mengangkat kesulitan. Maka konsekuensinya, dosa diangkat dari orang yang tidak berniat yaitu saat keliru, lupa, atau dipaksa. Kaedah dari hadits. Segala yang haram yang dikerjakan hamba karena tidak tahu (jahil), lupa, atau dipaksa, maka tidak dikenakan dosa. Ketika Lupa. Lupa secara bahasa berarti meninggalkan. Seperti dalam ayat,
13 Ayat Tentang Taubat Dan Terjemahannya โ€“ Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tidak ada manusia yang benar-benar bersih dan suci. Oleh karena itu, Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang memberikan kesempatan kepada setiap hamba-Nya untuk selalu membersihkan dosa-dosa dari segala kesalahan dengan cara bertaubat. Bertaubat tidak hanya dilisan yang cukup diucapkan dengan istighfar saja, tetapi juga dengan penyesalan dan tekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi atau bertaubat secara total dengan sebenar-benar taubat Taubatan Nasuha Pengertian Taubat Taubat secara bahasa artinya kembali. Sedangkan menurut istilah taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dari segala perbuatan dosa yang pernah dilakukannya, baik secara sengaja maupun tidak disengaja, dahulu, sekarang dan yang akan datang. Syarat taubat Agar taubat diterima oleh Allah SWT., maka harus memenuhi syarat-syarat berikut ini 1. Ikhlas karena Allah Taโ€™ala Taubatnya dilakukan dengan penuh keikhlasan semata karena Allah. Bukan karena riyaโ€™, nama baik, takut kepada makhluk ataupun mengharap suatu urusan duniawi yang ingin diraihnya. Jika taubat dilakukan hanya karena Allah, karena takut akan siksaan dan adzab-Nya serta hanya mengharap keridhoan-Nya, berarti ia telah ikhlas untuk bertaubat. 2. Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan Setelah ikhlas bertaubat karena Allah, maka syarat selanjutnya adalah menyesali perbuatan dosa yang dilakukannya. Menyesali dan bersedih hati atas perbuatan yang telah dilakukan dan memandangnya sebagai suatu perkara besar yang wajib ditinggalkan. 3. Tidak lagi melakukan dosa tersebut Artinya berhenti total dari perbuatan dosa yang telah dilakukan. Bila dosanya tersebut berupa tindakannya meninggalkan hal-hal yang wajib, maka setelah taubat ia harus melakukannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk membayarnya. Namun jika dosanya tersebut berupa tindakan melakukan sesuatu yang diharamkan, maka ia harus cepat berhenti total, menjauhinya dan tidak kembali lagi pada perbuatan tersebut. Termasuk juga, bila dosa yang dilakukan terkait dengan sesama makhluk, maka dia harus memberikan hak-hak mereka atau meminta dihalalkan darinya. 4. Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi Berjanji dan bertekad di dalam hati untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat yang telah bertaubat dari perbuatan itu. 5. Taubat terjadi pada waktu yang diperkenankan Jika taubat terjadi setelah lewat waktu yang diperkenankan, maka taubatnya tidak diterima. Lewatnya waktu yang diperkenankan tersebut dapat bersifat umum dan dapat pula bersifat khusus. Waktu yang bersifat umum adalah saat matahari terbit dari arah terbenamnya. Adapun waktu secara khususnya yaitu saat ajal tiba, ketika ajal telah sampai dikerongkongan, maka taubatnya tidak diterima. Ayat Al-Qurโ€™an Tentang Taubat Dalam Al-Qurโ€™an banyak sekali Allah menyinggung tentang taubat. Namun dalam kesempatan ini, catatanmuslimah hanya memberikan 13 ayat yang berkaitan dengan taubat. Berikut ayat-ayat dan terjemahannya. Surat Al-Baqarah ayat 128 Artinya โ€œYa Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan jadikanlah diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayangโ€œ. Surat Al-Baqarah ayat 222 Artinya โ€œSesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diriโ€œ. Artinya โ€œSesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesatโ€œ. Artinya โ€œSesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksanaโ€œ. Artinya โ€œDan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan โ€œSesungguhnya saya bertaubat sekarangโ€. Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedihโ€œ. Artinya โ€œSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besarโ€œ. Artinya โ€œTuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, yaitu bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangโ€. Surat At-Taubah ayat 11 Artinya โ€œJika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahuiโ€œ. Artinya โ€œMaka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakanโ€œ. Artinya โ€œKemudian, sesungguhnya Tuhanmu mengampuni bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki dirinya, sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayangโ€œ. Artinya โ€œDan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnyaโ€œ. Artinya โ€œDan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakanโ€œ. Artinya โ€œSesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab neraka yang membakarโ€œ. Itulah ringkasan singkat mengenai pengertian dan syarat taubat serta 13 Ayat Al-Qurโ€™an Tentang Taubat Dan Terjemahannya. Semoga dapat membantu bagi yang membutuhkan dan bermanfaat bagi kita semua. Salam ukhuwah ๐Ÿ™‚ Rabu 12 Oktober 2016. MANUSIA TEMPATNYA SALAH DAN DOSA. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ูƒูู„ูู‘ ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุฎูŽุทูŽู‘ุงุกูŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽู‘ุงุฆููŠู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูˆูŽู‘ุงุจููˆู†ูŽ. Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat" (HR Ibnu Maajah no 4241, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani) Menjadi manusia yang bersih tanpa memiliki dosa sedikit pun mungkin bisa dikatakan mustahil, dan sulit untuk ditemukan, kecuali orang-orang pilihan yang memang Allah kehendaki, atau orang yang memang Allah jaga dari segala perbuatan maksiat dan kesalahan. Selain mereka sebagai makhluk yang oleh Allah diberi nafsu dan akal, melakukan kesalahan seperti hal fitrah yang pasti dilakukan oleh manusia. Mengingat, salah satu kalam populer dalam Islam, yaitu โ€œmanusia adalah tempatnya salah dan dosaโ€. Meski, tidak semua manusia melakukan maksiat dengan tujuan melanggar aturan dan menerobos koridor syariat Islam, sebagian dari mereka ada yang melakukan maksiat karena tidak disengaja, meski ada juga yang melakukannya dengan sengaja dan nyata. Semua umat Islam sepakat bahwa tindakan paling dibenci dan tidak diridhai oleh Allah adalah melakukan maksiat dan beberapa kesalahan lainnya. Maksiat dalam pembahasan ini adalah setiap pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan syariat Islam, baik dengan cara meninggalkan kewajiban, atau dengan mengerjakan setiap larangan. Atau, bisa juga diartikan setiap pekerjaan yang mampu menghalangi kedekatan seorang hamba dengan Allah swt. Melakukan maksiat atau melanggar syariat Islam tentu memberikan dampak yang sangat buruk bagi umat manusia, dampak itu, misalnya seperti lupa pada kebenaran dan kesalahan. Ia tidak bisa membedakan keduanya. Bahkan ia cenderung lebih dominan melakukan kesalahan. Pernyataan tegas ini sebagaimana disampaikan oleh Syekh Muhammad Muflih Syamsuddin al-Muqdisi wafat 763 H, dalam salah satu kitabnya ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏูŽ ุฅุฐูŽุง ุฃูŽุฐู’ู†ูŽุจูŽ ู†ููƒูุชูŽ ูููŠ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ู†ููƒู’ุชูŽุฉูŒ ุณูŽูˆู’ุฏูŽุงุกู ุซูู…ู‘ูŽ ุฅุฐูŽุง ุฃูŽุฐู’ู†ูŽุจูŽ ู†ููƒูุชูŽ ูููŠ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ู†ููƒู’ุชูŽุฉูŒ ุณูŽูˆู’ุฏูŽุงุกู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุจู’ู‚ูŽู‰ ุฃูŽุณู’ูˆูŽุฏูŽ ู…ูุฑู’ุจูŽุฏู‘ู‹ุง ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุฑููู ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูู†ู’ูƒูุฑู ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู‹ุง. Artinya, โ€œSungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa kembali maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai hatinya tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran.โ€ Syamsuddin al-Muqdisi, al-Adabusy Syarโ€™iyah, [Darul Alam 1999], juz I, halaman 188. Al-Arif billah Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim, atau yang lebih dkenal dengan sebutan Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari memberikan penjelasan lebih detail tentang penjelasan di atas. Menurutnya, titik hitam yang Allah tulis dalam hati ketika melakukan dosa bagai pakaian putih yang terkena kotoran hitam. Badan seseorang laksana pakaian putih, sedang kotoran hitam bagai titik hitam tersebut. Jika saat itu langsung dibersihkan dan dicuci, maka dengan gampang kotoran itu dapat dihilangkan. Namun jika ditahan, bahkan tidak pernah mencucinya, maka bukan tidak mungkin baju yang awalnya putih menjadi hitam dan tidak seorang pun yang senang memakainya. Begitu juga dengan manusia, ketika ia melakukan dosa, kemudian membersihkan dosanya dengan bertobat kepada Allah, maka titik hitam dalam hatinya akan dihapus. Namun jika ditahan sampai satu bulan, satu tahun, atau bahkan selamanya, bukan tidak mungkin hatinya akan menjadi hati hitam. Dampaknya akan lupa pada kebenaran, dan semua kehidupannya serba maksiat dan kesalahan. Ibnu Athaillah, Tajul Arus al-Hawi li Tahdzibin Nufus, [Bairut, Darul Kutubil Ilmiah, Lebanon 2015], halaman 31. Dampak dosa yang didapatkan sebab maksiat memang sangat buruk. Bahkan semua yang mereka lakukan adalah tindakan yang menutupi hati mereka. Rohani yang suci sudah dikalahkan oleh nafsu yang buta akan kebenaran. Dalam keadaan seperti ini, dalam Al-Qurโ€™an Allah menegaskan ูƒูŽู„ุง ุจูŽู„ู’ ุฑูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุณูุจููˆู†ูŽ. ูƒูŽู„ุง ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ู„ูŽู…ูŽุญู’ุฌููˆุจููˆู†ูŽ. ุซูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ู„ูŽุตูŽุงู„ููˆ ุงู„ู’ุฌูŽุญููŠู…ู Artinya, โ€œSekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka 14. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari melihat Tuhannya 15. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.โ€ QS Al-Mutaffifin 14-16. Syekh Abdul Hamid wafat 1417 H dalam salah satu tafsirnya mengatakan bahwa banyaknya dosa yang dilakukan seorang hamba, tidak hanya berpengaruh pada dirinya dalam hal ibadah, lebih dari itu juga berpengaruh pada potensinya di masa yang akan datang. Menurutnya, ayat 14 pada surat Al-Mutaffifin di atas menjelaskan tentang dosa yang dilakukan secara terus-menerus, ia tidak memberikan jeda sedikit pun dengan melakukan tobat. Akibatnya, kebiasaan buruk itu akan tertanam dalam hatinya, melekat dalam jiwanya, dan akan menjadi watak, sehingga ia akan terhalang dari manisnya ketaatan.โ€ Abdul Hamid, ar-Rihabut Tafsir, [Darul Qahirah, Mesir 2010], juz VII, halaman 231. Jika ditelusuri lebih dalam, penyebab timbulnya dosa dari melakukan maksiat adalah tergantung bagaimana umat Islam menjaga hatinya. Jika hatinya terlepas dari berbagai penyakit tercela mazmumah dan penyebab kerusakan hati lainnya, tentu akan sangat berat baginya untuk bisa diajak melakukan maksiat dan ringan melakukan ketaatan. Akan tetapi, jika dalam hatinya ada yang bermasalah, maka bukan tidak mungkin, bahkan rusaknya hati menjadi penyebab paling urgen dalam melakukan dosa. Lantas apa saja penyebab rusaknya hati? Sayyid Ahmad Bilal al-Bustani ar-Rifaโ€™i al-Husaini merekam perkataan Imam Hasan Basri perihal beberapa penyebab rusaknya hati. Dalam kitabnya disebutkan ุงูู†ู‘ูŽ ููŽุณูŽุงุฏูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ู…ูู†ู’ ุณูุชู‘ูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูู‡ูŽุง ูŠูุฐู’ู†ูุจููˆู’ู†ูŽ ุจูุฑูŽุฌูŽุงุกู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุจูŽุฉูุŒ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุนูู„ู’ู…ูŽ ูˆูŽู„ูŽุงูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุงูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ููˆุง ู„ูŽุงูŠูุฎู’ู„ูุตููˆู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูŠูŽุฃู’ูƒูู„ููˆู’ู†ูŽ ุฑูุฒู’ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู„ูŽุงูŠูŽุดู’ูƒูุฑููˆู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุฑู’ุถูŽูˆู’ู†ูŽ ุจูู‚ูุณู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุฏู’ููŽู†ููˆู’ู†ูŽ ู…ูŽูˆู’ุชูŽุงู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุชูŽุจูุฑููˆู’ู†ูŽ Artinya, โ€œSungguh rusaknya hati disebabkan enam hal, 1 terus menerus melakukan dosa dengan harapan tobat; 2 belajar ilmu dan tidak mengamalkannya; 3 jika beramal tidak ikhlas; 4 memakan rizki Allah dan tidak bersyukur; 5 tidak ridha dengan pembagian Allah; dan 6 mengubur orang mati dari mereka, namun tidak mengambil pelajaran.โ€ Ahmad Bilal al-Bustani, Farhatun Nufus, [Bairut, Darul Kutubil Ilmiah, Lebanon 2015], halaman 43. Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari menjelaskan lebih detail perihal dampak-dampak dari dosa yang dilakukan seorang hamba, dan bisa disimpulkan menjadi dua bagian; 1 dampak secara nyata dhahir. Misalnya, merusak kesepakatan dengan Allah swt. Artinya, dengan melakukan dosa, seorang hamba sudah menerjang janji yang sudah Allah berikan kepadanya, seperti mengerjakan semua kewajiban-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Dampak yang lain seperti akan semakin berani untuk menampakkan pekerjaan-pekerjaan yang diridhai oleh Allah, malas dalam beribadah, hilangnya cahaya hidayah darinya; dan 2 dampak secara batin. Misalnya, menjadikan hati keras, dengan tidak bisa menerima nasihat-nasihat baik, hilangnya rasa manis dari ketaatan, dan jiwanya dikuasai oleh nafsu-nafsu setan, serta akan lupa pada akhirat dengan segala akuntasi yang akan ia hadapi kelak. Menurut Ibnu Athaillah, semua ini akan terjadi pada diri orang-orang yang melakukan maksiat. Seharusnya, tanpa adanya dampak-dampak yang telah disebutkan sekali pun, bahkan hanya sekadar berganti nama, misalnya dari predikat orang yang taat menjadi orang yang hianat, sudah sangat cukup untuk memberikan kesadaran bahwa dosa memang sangat buruk pada diri manusia. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibnu Athaillah ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ูููŠ ุงู„ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉู ุงูู„ู‘ูŽุง ุชูŽุจูŽุฏู‘ูู„ู ุงู„ู’ุงูุณู’ู…ู ู„ูŽูƒูŽุงู†ูŽ ูƒูŽุงูููŠู‹ุงุŒ ููŽุงูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุงูุฐูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ุทูŽุงุฆูุนู‹ุง ุชูุณูŽู…ู‘ูŽู‰ ุจูุงู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ู ุงู„ู…ูู‚ู’ุจูู„ูุŒ ูˆูŽุงูุฐูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ุนูŽุงุตููŠู‹ุง ุงูู†ู’ุชูŽู‚ูŽู„ูŽ ุงุณู’ู…ููƒูŽ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู…ูุณููŠู’ุฆู ุงู„ู…ูุนู’ุฑูุถู Artinya, โ€œJika seandainya dalam maksiat tidak ada dampak selain perubahan nama, maka hal itu sudah sangat cukup; maka sesungguhnya, jika engkau adalah orang yang taat, dan dinamai orang baik yang menghadap Allah, dan jika engkau bermaksiat, maka namamu berubah menjadi orang jelek yang berpaling.โ€ Ibnu Athaillah, Tajul Arus al-Hawi li Tahdzibin Nufus, 2015, halaman 44. Jika dengan perubahan nama saja seharusnya memberikan kesadaran bahwa dosa memang sangat buruk bagi diri manusia, lantas bagaimana jika perubahan itu sampai merubah kenyamaan rasa taat menjadi kenyamanan maksiat dan kenyamanan bermunajat berganti menjadi budak syahwat? Ini masih dalam persoalan dampak, lain lagi jika sampai berdampak pada sikap. Jika sikap awalnya adalah orang yang baik muhsin berbalik menjadi orang yang jelek musiโ€™. Dan semoga oleh Allah selalu dijauhi, jika dengan melakukan dosa bisa berdampak pada hilangnya derajat mulia di sisi Allah menjadi orang yang sangat hina? Oleh karenanya, sebagai umat Islam harus selalu memohon pertolongan kepada Allah, agar dijauhi dari berbagai penyakit-penyakit hati yang bisa menggerogoti keimanan yang telah tertanam dalam hati, juga memohon agar kenyamanan taat tidak hilang dan diganti menjadi kenyamanan maksiat. Derajat yang sudah diraih di sisi Allah tidak sampai diturunkan, minimal jika tidak bisa berupaya untuk semakin meninggikan derajat di sisi-Nya dengan selalu menambah ketaatan, tidak turun dengan adanya kemaksiatan. Artinya, sebisa mungkin maksiat tidak dilakukan, karena bisa menjadi penyebab hilangnya derajat mulia yang telah diraih di sisi Allah. Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur. KITABHADITS SHAHIH. Budi Santoso. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 25 Full PDFs related to this paper. Download. PDF Pack. Hadits Da'wah: Kumpulan Nasehat Rasulullah Tentang Da'wah. by Lukman Lukman.

24 Ayat Al-Quran Tentang Bertaubat โ€“ Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik mungkin kita tidak terlepas dari yang namanya kesalahan dan dosa. Maka dari itu hendaklah kita senantiasa beristighfar, mohon ampun kepada Allah, dan bertaubat kepada-Nya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, โ€œSetiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubatโ€. HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, hadits ini hasan Baca Juga Dalil-Dalil Haramnya Musik Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang bertaubat. Simak selengkapnya pada tulisan di bawah ini. 1 Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Aโ€™raaf 153 2 Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." Al-Ahqaaf 15 3 Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, yaitu bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Anโ€™aam 46 4 Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu sembahanmu, maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." Al-Baqarah 54 5 Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah "Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Al-Baqarah 222 6 Maka jika kamu tidak mengerjakan meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat dari pengambilan riba, maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya. Al-Baqarah 279 7 Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab neraka yang membakar. Al-Buruuj 10 8 kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Al-Furqaan 70-71 9 Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat. Al-Jaatsiyah 35 10 Maka barangsiapa bertaubat di antara pencuri-pencuri itu sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Maaโ€™idah 39 11 Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Maaโ€™idah 74 12 Malaikat-malaikat yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman seraya mengucapkan "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, Al-Muโ€™min 7 13 Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung. Al-Qashash 67 14 Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu mengampuni bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki dirinya, sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. An-Nahl 119 15 Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang." Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. An-Nisaaโ€™ 17-18 16 kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki dirinya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. An-Nuur 5 17 Orang-orang kafir berkata "Mengapa tidak diturunkan kepadanya Muhammad tanda mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya", Ar-Raโ€™d 27 18 Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka Al Quran yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah "Dia-lah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat." Ar-Raโ€™d 30 19 dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, Ar-Ruum 31 20 Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya, Ar-Ruum 33 21 Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. At-Taubah 11 22 dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. Jika kamu mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik terus menerus kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan balasan keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. Huud 3 23 kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya dirugikan sedikitpun, yaitu syurga 'Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun syurga itu tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. Maryam 60-61 24 Yaitu orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan olehnya dan dia datang dengan hati yang bertaubat, Qaaf 33 Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan dan membicarakan tentang bertaubat. Hendaknya kita menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa bertaubat kepada-Nya karena kita tahu bahwa hampir setiap saat kita tidak terlepas dari khilaf, lupa, kesalahan dan dosa. Baca Juga Hadits Ciri-Ciri Fisik Rasulullah Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 2 Muharram 1440 Hijriyah/12 September 2018 Masehi.

Biladiperhatikan, kata 'manusia' yang dalam bahasa Arab berasal dari kalimat nisyan dengan jamaknya Al-Insaan memiliki makna pelupa. Hal ini menunjukkan bahwa pada prinsipnya manusia itu suka lupa, lalai, salah, dan khilaf. Karena itu, benarlah bila dikatakan, manusia itu tempatnya salah dan lupa. Dosa besar. Bila berbicara masalah dosa dan kesalahan, manusia tentunya pernah berbuat dosa yang kecil dan dosa besar. Dosa-dosa atau kesalahan yang diperbuat itu antara lain adalah berdusta
22 Ayat Al-Quran Tentang Dosa - Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa dan kesalahan, namun pendosa terbaik adalah mereka yang bertaubat atas dosa-dosanya. Bahkan di dalam suatu hadits yang sahih disebutkan bahwa jikalau ada suatu kaum yang tidak melakukan dosa maka akan Allah ganti dengan kaum lain yang berbuat dosa lantas mereka bertaubat. Ketahuilah bahwa dosa itu bukan untuk dikoleksi, tetapi untuk kita sesali dan melakukan pertaubatan. Sesungguhnya Allah amat menyukai orang-orang yang bertaubat. โ€ฆSesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Al-Baqarah 222 Maka dari itu jangan sekali-kali kita lalai terhadap suatu dosa dan tidak mohon ampun kepada-Nya. Minta ampunlah kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Penerima Taubat hamba-hamba-Nya. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. An-Nashr 3 Mau sebanyak apapun dosa kita, sekeji apapun dosa yang pernah kita perbuat, mohon ampunlah kepada-Nya. Katakanlah "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Az-Zumar 53 Baca Juga 16 Ayat Al-Quran Tentang Kubur Pada tulisan kali ini kita akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang dosa. Simak selengkapnya di bawah ini. 1 keadaan mereka adalah sebagai keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. Ali Imran 11 2 Katakanlah "Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ali Imran 31 3 Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Ali Imran 135 4 Tidak ada doa mereka selain ucapan "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." Ali Imran 147 5 Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia surga. An-Nisaaโ€™ 31 6 Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, tetapi kamu adalah manusiabiasa diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali segala sesuatu. Al-Maaโ€™idah 18 7 Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan pada hari kiamat, disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. Al-Anโ€™aam 120 8 Katakanlah "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan." Al-Anโ€™aam 164 9 Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah lenyap penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar pelajaran lagi? Al-Aโ€™raaf 100 10 Dan ingatlah, ketika dikatakan kepada mereka Bani Israil "Diamlah di negeri ini saja Baitul Maqdis dan makanlah dari hasil buminya di mana saja kamu kehendaki." Dan katakanlah "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu." Kelak akan Kami tambah pahala kepada orang-orang yang berbuat baik. Al-Aโ€™raaf 161 11 Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya. Yunus 82 12 ucapan mereka menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun bahwa mereka disesatkan. Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu. An-Nahl 25 13 Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. Al-Israaโ€™ 17 14 Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. Al-Israaโ€™ 31 15 Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. Al-Ankabuut 7 16 Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. Al-Ahzaab 58 17 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. Al-Ahzaab 69 18 Mereka menjawab "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali pula, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan bagi kami untuk keluar dari neraka?" Al-Muโ€™min 11 19 Hai kaum kami, terimalah seruan orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Al-Ahqaaf 31 20 Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala gelas yang isinya tidak menimbulkan kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa. Ath-Thuur 23 21 Yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. An-Najm 32 22 Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan memasukkan kamu ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Ash-Shaff 12 Itulah pembahasan singkat kita mengenai ayat-ayat Al-Quran tentang dosa. Sebenarnya masih banyak lagi ayat yang menceritakan dan menyebutkan mengenai dosa, namun kami cukupkan sampai di sini saja. Semoga tulisan ini membuat kita semakin berhati-hati berbuat dosa dan memperbanyak taubat kepada Allah Taโ€™ala. Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 25 Rabiul Awwal 1439 Hijriyah/14 Desember 2017 Masehi.
Perumpamaanyang sangat indah dari Nabi Kita Slallalhu alaihi wassalam, pesannya sangat jelas bahwa sholat wajib yang 5 waktu jika di kerjakan dengan sempurna, maka akan menjadikan sebagai penghapus dosa kita. Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, sebagaimana hadits nabi yang mahfumnya, "Semua bani adam adalah pendosa dan yang terbaik Menjadi manusia yang bersih tanpa memiliki dosa sedikit pun mungkin bisa dikatakan mustahil, dan sulit untuk ditemukan, kecuali orang-orang pilihan yang memang Allah kehendaki, atau orang yang memang Allah jaga dari segala perbuatan maksiat dan kesalahan. Selain mereka sebagai makhluk yang oleh Allah diberi nafsu dan akal, melakukan kesalahan seperti hal fitrah yang pasti dilakukan oleh manusia. Mengingat, salah satu kalam populer dalam Islam, yaitu โ€œmanusia adalah tempatnya salah dan dosaโ€. Meski tidak semua manusia melakukan maksiat dengan tujuan melanggar aturan dan menerobos koridor syariat Islam, sebagian dari mereka ada yang melakukan maksiat karena tidak disengaja, meski ada juga yang melakukannya dengan sengaja dan nyata. Semua umat Islam sepakat bahwa tindakan paling dibenci dan tidak diridhai oleh Allah adalah melakukan maksiat dan beberapa kesalahan lainnya. Maksiat dalam pembahasan ini adalah setiap pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan syariat Islam, baik dengan cara meninggalkan kewajiban, atau dengan mengerjakan setiap larangan. Atau, bisa juga diartikan setiap pekerjaan yang mampu menghalangi kedekatan seorang hamba dengan Allah swt. Melakukan maksiat atau melanggar syariat Islam tentu memberikan dampak yang sangat buruk bagi umat manusia, dampak itu, misalnya seperti lupa pada kebenaran dan kesalahan. Ia tidak bisa membedakan keduanya, bahkan ia cenderung lebih dominan melakukan kesalahan. Pernyataan tegas ini sebagaimana disampaikan oleh Syekh Muhammad Muflih Syamsuddin al-Muqdisi wafat 763 H, dalam salah satu kitabnya ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏูŽ ุฅุฐูŽุง ุฃูŽุฐู’ู†ูŽุจูŽ ู†ููƒูุชูŽ ูููŠ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ู†ููƒู’ุชูŽุฉูŒ ุณูŽูˆู’ุฏูŽุงุกู ุซูู…ู‘ูŽ ุฅุฐูŽุง ุฃูŽุฐู’ู†ูŽุจูŽ ู†ููƒูุชูŽ ูููŠ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ู†ููƒู’ุชูŽุฉูŒ ุณูŽูˆู’ุฏูŽุงุกู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุจู’ู‚ูŽู‰ ุฃูŽุณู’ูˆูŽุฏูŽ ู…ูุฑู’ุจูŽุฏู‘ู‹ุง ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุฑููู ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูู†ู’ูƒูุฑู ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู‹ุง. Artinya, โ€œSungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa kembali maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai hatinya tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran.โ€ Syamsuddin al-Muqdisi, al-Adabusy Syarโ€™iyah, [Darul Alam 1999], juz I, halaman 188. Al-Arifbillah Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari memberikan penjelasan lebih detail tentang penjelasan di atas. Menurutnya, titik hitam yang Allah tulis dalam hati ketika melakukan dosa bagai pakaian putih yang terkena kotoran hitam. Badan seseorang laksana pakaian putih, sedang kotoran hitam bagai titik hitam tersebut. Jika saat itu langsung dibersihkan dan dicuci, maka dengan gampang kotoran itu dapat dihilangkan, namun jika ditahan, bahkan tidak pernah mencucinya, maka bukan tidak mungkin baju yang awalnya putih menjadi hitam dan tidak seorang pun yang senang memakainya. Begitu juga dengan manusia, ketika ia melakukan dosa, kemudian membersihkan dosanya dengan bertaubat kepada Allah, maka titik hitam dalam hatinya akan dihapus, namun jika ditahan sampai satu bulan, satu tahun, atau bahkan selamanya, bukan tidak mungkin hatinya akan menjadi hati hitam. Dan, dampaknya akan lupa pada kebenaran, dan semua kehidupannya serba maksiat dan kesalahan. Ibnu Athaillah, Tajul Arus al-Hawi li Tahdzibin Nufus, [Bairut, Darul Kutubil Ilmiah, Lebanon 2015], halaman 31. Dampak dosa yang didapatkan sebab maksiat memang sangat buruk, bahkan semua yang mereka lakukan adalah tindakan yang menutupi hati mereka. Ruhani yang suci sudah dikalahkan oleh nafsu yang buta akan kebenaran. Dalam keadaan seperti ini, dalam Al-Qurโ€™an Allah menegaskan ูƒูŽู„ุง ุจูŽู„ู’ ุฑูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุณูุจููˆู†ูŽ. ูƒูŽู„ุง ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ู„ูŽู…ูŽุญู’ุฌููˆุจููˆู†ูŽ. ุซูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ู„ูŽุตูŽุงู„ููˆ ุงู„ู’ุฌูŽุญููŠู…ู. ุงู„ู…ุทูููŠู† 14-16 Artinya, โ€œSekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka 14. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari melihat Tuhannya 15. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.โ€ QS Al-Mutaffifin 14-16. Syekh Abdul Hamid wafat 1417 H dalam salah satu tafsirnya mengatakan bahwa banyaknya dosa yang dilakukan seorang hamba, tidak hanya berpengaruh pada dirinya dalam hal ibadah, lebih dari itu juga berpengaruh pada potensinya di masa yang akan datang. Menurutnya, ayat 14 pada surat Al-Mutaffifin di atas menjelaskan tentang dosa yang dilakukan secara terus-menerus, ia tidak memberikan jeda sedikit pun dengan melakukan tobat. Akibatnya, kebiasaan buruk itu akan tertanam dalam hatinya, melekat dalam jiwanya, dan akan menjadi watak, sehingga ia akan terhalang dari manisnya ketaatan.โ€ Abdul Hamid, ar-Rihabut Tafsir, [Darul Qahirah, Mesir 2010], juz VII, halaman 231. Jika ditelusuri lebih dalam, penyebab timbulnya dosa dari melakukan maksiat adalah tergantung bagaimana umat Islam menjaga hatinya. Jika hatinya terlepas dari berbagai penyakit tercela mazmumah dan penyebab kerusakan hati lainnya, tentu akan sangat berat baginya untuk bisa diajak melakukan maksiat dan ringan melakukan ketaatan. Akan tetapi, jika dalam hatinya ada yang bermasalah, maka bukan tidak mungkin, bahkan rusaknya hati menjadi penyebab paling urgen dalam melakukan dosa. Lantas apa saja penyebab rusaknya hati? Sayyid Ahmad Bilal al-Bustani ar-Rifaโ€™i al-Husaini merekam perkataan Imam Hasan Basri perihal beberapa penyebab rusaknya hati. Dalam kitabnya disebutkan ุงูู†ู‘ูŽ ููŽุณูŽุงุฏูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ู…ูู†ู’ ุณูุชู‘ูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูู‡ูŽุง ูŠูุฐู’ู†ูุจููˆู’ู†ูŽ ุจูุฑูŽุฌูŽุงุกู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุจูŽุฉูุŒ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ููˆู’ู†ูŽ ุงู„ุนูู„ู’ู…ูŽ ูˆูŽู„ูŽุงูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุงูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ููˆุง ู„ูŽุงูŠูุฎู’ู„ูุตููˆู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูŠูŽุฃู’ูƒูู„ููˆู’ู†ูŽ ุฑูุฒู’ู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู„ูŽุงูŠูŽุดู’ูƒูุฑููˆู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุฑู’ุถูŽูˆู’ู†ูŽ ุจูู‚ูุณู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุฏู’ููŽู†ููˆู’ู†ูŽ ู…ูŽูˆู’ุชูŽุงู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุชูŽุจูุฑููˆู’ู†ูŽ Artinya, โ€œSungguh rusaknya hati disebabkan enam hal, 1 terus menerus melakukan dosa dengan harapan tobat; 2 belajar ilmu dan tidak mengamalkannya; 3 jika beramal tidak ikhlas; 4 memakan rizki Allah dan tidak bersyukur; 5 tidak ridha dengan pembagian Allah; dan 6 mengubur orang mati dari mereka, namun tidak mengambil pelajaran.โ€ Ahmad Bilal al-Bustani, Farhatun Nufus, [Bairut, Darul Kutubil Ilmiah, Lebanon 2015], halaman 43. Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari menjelaskan lebih detail perihal dampak-dampak dari dosa yang dilakukan seorang hamba, dan bisa disimpulkan menjadi dua bagian; 1 dampak secara nyata dhahir. Misalnya, merusak kesepakatan dengan Allah swt. Artinya, dengan melakukan dosa, seorang hamba sudah menerjang janji yang sudah Allah berikan kepadanya, seperti mengerjakan semua kewajiban-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Dampak yang lain seperti akan semakin berani untuk menampakkan pekerjaan-pekerjaan yang diridhai oleh Allah, malas dalam beribadah, hilangnya cahaya hidayah darinya; dan 2 dampak secara batin. Misalnya, menjadikan hati keras, dengan tidak bisa menerima nasihat-nasihat baik, hilangnya rasa manis dari ketaatan, dan jiwanya dikuasai oleh nafsu-nafsu setan, serta akan lupa pada akhirat dengan segala akuntasi yang akan ia hadapi kelak. Menurut Ibnu Athaillah, semua ini akan terjadi pada diri orang-orang yang melakukan maksiat. Seharusnya, tanpa adanya dampak-dampak yang telah disebutkan sekali pun, bahkan hanya sekadar berganti nama, misalnya dari predikat orang yang taat menjadi orang yang hianat, sudah sangat cukup untuk memberikan kesadaran bahwa dosa memang sangat buruk pada diri manusia. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibnu Athaillah ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ูููŠ ุงู„ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉู ุงูู„ู‘ูŽุง ุชูŽุจูŽุฏู‘ูู„ู ุงู„ู’ุงูุณู’ู…ู ู„ูŽูƒูŽุงู†ูŽ ูƒูŽุงูููŠู‹ุงุŒ ููŽุงูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุงูุฐูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ุทูŽุงุฆูุนู‹ุง ุชูุณูŽู…ู‘ูŽู‰ ุจูุงู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ู ุงู„ู…ูู‚ู’ุจูู„ูุŒ ูˆูŽุงูุฐูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ุนูŽุงุตููŠู‹ุง ุงูู†ู’ุชูŽู‚ูŽู„ูŽ ุงุณู’ู…ููƒูŽ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู…ูุณููŠู’ุฆู ุงู„ู…ูุนู’ุฑูุถู Artinya, โ€œJika seandainya dalam maksiat tidak ada dampak selain perubahan nama, maka hal itu sudah sangat cukup; maka sesungguhnya, jika engkau adalah orang yang taat, dan dinamai orang baik yang menghadap Allah, dan jika engkau bermaksiat, maka namamu berubah menjadi orang jelek yang berpaling.โ€ Ibnu Athaillah, Tajul Arus al-Hawi li Tahdzibin Nufus, 2015, halaman 44. Jika dengan perubahan nama saja seharusnya memberikan kesadaran bahwa dosa memang sangat buruk bagi diri manusia, lantas bagaimana jika perubahan itu sampai merubah kenyamaan rasa taat menjadi kenyamanan maksiat dan kenyamanan bermunajat berganti menjadi budak syahwat? Ini masih dalam persoalan dampak, lain lagi jika sampai berdampak pada sikap. Jika sikap awalnya adalah orang yang baik muhsin berbalik menjadi orang yang jelek musiโ€™. Dan semoga oleh Allah selalu dijauhi, jika dengan melakukan dosa bisa berdampak pada hilangnya derajat mulia di sisi Allah menjadi orang yang sangat hina? Oleh karenanya, sebagai umat Islam harus selalu memohon pertolongan kepada Allah, agar dijauhi dari berbagai penyakit-penyakit hati yang bisa menggerogoti keimanan yang telah tertanam dalam hati, juga memohon agar kenyamanan taat tidak hilang dan diganti menjadi kenyamanan maksiat. Derajat yang sudah diraih di sisi Allah tidak sampai diturunkan, minimal jika tidak bisa berupaya untuk semakin meninggikan derajat di sisi-Nya dengan selalu menaambah ketaatan, tidak turun dengan adanya kemaksiatan. Artinya, sebisa mungkin maksiat tidak dilakukan, karena bisa menjadi penyebab hilangnya derajat mulia yang telah diraih di sisi Allah. Ustadz Sunnatullah, pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan.
Inilahhakikat dari manusia, tempat salah dan dosa, mahal al-khotho' wa nisyan. Sebuah Harapan di Awal Tahun Hijriyah. Pemahaman ini bukan berarti kita membiarkan dosa dan kesalahan ada pada diri manusia, tidak pula memberikan toleransi kepada diri ini untuk dimengerti. Sekadar berbagi cerita tentang hakikat manusia.
Setidaknya ada lima Amalan Penghapus Dosa karena Allah SWT Maha Pengampun. MANUSIA tidak lepas dari khilaf sehingga sering berbuat dosa melanggar aturan Allah Swt. Pepatah Arab mengatakan, Al-Insanu Mahalul Khoto wan Nisyan, manusia itu tempatnya salah dan lupa. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Nabi Muhammad Saw yang memiliki budi pekerti yang agung khuluqin adzim, teladan yang baik uswatun hasanah, dan dijaga oleh Allah dari perbuatan dosa ma'shum. Pengertian Dosa dalam Islam Dosa adalah konsep Islam adalah perbuatan maksiat atau melanggar larangan Allah SWT. Rasulullah Saw menyatakan, dosa itu kebalikan dari perbuatan baik. Dosa, sabda Nabi Saw, akan membuat gelisah hati seorang mukmin dan merasa malu jika perbuatan buruknya itu diketahui orang lain. ุงู„ู’ุจูุฑู‘ู ุญูุณู’ู†ู ุงู„ู’ุฎูู„ูู‚ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุซู’ู…ู ู…ูŽุง ุญูŽุงูƒูŽ ูููŠ ู†ูŽูู’ุณููƒูŽ ูˆูŽูƒูŽุฑูู‡ู’ุชูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุทู‘ูŽู„ูุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู . [ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…] โ€œKebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.โ€ HR. Muslim. Baca juga Saat Bebuat Dosa, Iman Lepas! Karena kasih-sayang-Nya, Allah SWT Maha Pengampun. Allah SWT selalu berkehendak menghapus atau mengampuni semua dosa hamba-hamba-Nya. "Katakanlah! Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan semua dosaโ€ QS. Az-Zumar53. Dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan, Allah Taโ€™ala berfirmanู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูŽุง ุฏูŽุนูŽูˆู’ุชูŽู†ูู‰ ูˆูŽุฑูŽุฌูŽูˆู’ุชูŽู†ูู‰ ุบูŽููŽุฑู’ุชู ู„ูŽูƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠูƒูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ุฃูุจูŽุงู„ูู‰ ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽ ู„ูŽูˆู’ ุจูŽู„ูŽุบูŽุชู’ ุฐูู†ููˆุจููƒูŽ ุนูŽู†ูŽุงู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ุซูู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูŽุบู’ููŽุฑู’ุชูŽู†ูู‰ ุบูŽููŽุฑู’ุชู ู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ุฃูุจูŽุงู„ูู‰ ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชูŽู†ูู‰ ุจูู‚ูุฑูŽุงุจู ุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ุซูู…ู‘ูŽ ู„ูŽู‚ููŠุชูŽู†ูู‰ ู„ุงูŽ ุชูุดู’ุฑููƒู ุจูู‰ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู„ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชููƒูŽ ุจูู‚ูุฑูŽุงุจูู‡ูŽุง ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู‹ โ€Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.โ€ HR. Tirmidzi. 5 Amalan Penghapus Dosa Berikut ini 5 amalan penghapus dosa. 1. TOBAT Tobat adalah menyatakan penyesalan, memohon ampunan kepada Allah, dan berjanji tidak mengulangi perbuatan yang melanggar aturan-Nya. "Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.โ€ Al-Baqarah 37. โ€œDan Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.โ€ QS. Asy-Syura 25 โ€œBahwa Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat jelek di siang hari dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat jelek di malam hari sehingga matahari terbit dari arah barat.โ€ HR. Muslim. โ€œOrang yang bertaubat dari dosanya bagaikan orang yang tidak mempunyai dosa sama sekaliโ€ HR. Ibn Majah, Sahih al-Jamiโ€™. Cara tobat yaitu dengan memanjatkan doa memohon ampunan dan/atau shalat taubat. Doa paling ringkas adalah istighfar. Doa panjang antara lain sebagaimana tercantum dalam hadits Shahih Bukhari dan Muslim berikut ini ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูู‰ ุธูŽู„ูŽู…ู’ุชู ู†ูŽูู’ุณูู‰ ุธูู„ู’ู…ู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุบู’ููุฑู ุงู„ุฐู‘ูู†ููˆุจูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุŒ ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู‰ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ุนูู†ู’ุฏููƒูŽ ุŒ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูู‰ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู ยป "Alloohumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiron wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta faghfirlii maghfirotan min 'indika warhamnii innaka antal ghofuurur rohiim" "Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang HR. Bukhari dan Muslim. Shalat Tobat adalah shalat dua rakaat lalu meminta ampun kepada Allah SWT dengan doa istighfar dalam bahasa apa saja, termasuk doa minta ampun dalam hadits di atas. โ€œTidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua rakaโ€™at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.โ€ Kemudian beliau membaca ayat ini โ€œDan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.โ€ HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah. 2. ISTIGHFAR Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah Swt dengan kalimat "Astaghfirullahal'adzim" atau kalimat lain yang semakna. "Beristighfarlah kamu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun..." QS. Nuh10. "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. Jika kamu mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik terus menerus kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan balasan keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat." 3. "Barangsiapa beristighfar secara rutin, pasti Allah memberinya jalan keluar dalam kesempitan dan memberi rezeki yang tiada terhingga padanya." HR. Abu Daud. 3. SEDEKAH Sedekah yaitu menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang yang membutuhkan kaum dhuafa dan mendanai dakwah atau syiar Islam. Sedekah bisa diartikan juga dengan mengeluarkan harta yang tidak wajib di jalan Allah selain zakat. Sedekah juga meliputi bantuan nonmateri atau ibadah-ibadah fisik nonmateri, seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikiran, mengajarkan ilmu, bertasbih, dan berdzikir. "Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api" HR. Tirmidzi. โ€œSesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.โ€ QS. Al Hadid 18. Baca juga 18 Jenis Sedekah 4. SABAR MENGHADAPI MUSIBAH/UJIAN Musibah, seperti sakit, termasuk penghapus dosa, selama kita bersabar dan tawakal kepada Allah Swt atas ujian tersebut. โ€œSesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman, โ€œSesunguhnya apabila Aku menguji seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya dalam keadaan bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya.โ€œ HR. Ahmad. โ€œTidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnyaโ€. HR. Bukhari dan Muslim. โ€œTidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannyaโ€. HR Bukhari. โ€œTidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanyaโ€. HR. Muslim. โ€œBencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinyaโ€ HR. Tirmidzi, Ahmad, Al-Hakim, Ibnu Hibban. โ€œSesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinyaโ€. HR. Al-Hakim. โ€œTidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinyaโ€. HR. Muslim. โ€œJanganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya dengan penyakit itu Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besiโ€. HR. Muslim. 5. MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN Amal kebaikan amal saleh, seperti mengerjakan ibadah wajib shalat, zakat, puasa, haji dan ibadah sunah seperti shalat malam, juga menolong sesama, senyum menyenangkan orang lain, membaca Al-Quran, berkata-kata yang baik, menyempurnakan wudhu, dapat menghapuskan dosa. "Sesungguhnya kebaikan itu menghapuskan keburukan, yang demikian itu adalah peringatan bagi orang orang yang ingat." QS. Hud114. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan "Sesungguhnya melakukan kebaikan itu menghapuskan dosa dosa silam". Rasulullah Saw bersabda "Dan ikutilah keburukan itu dengan kebaikan kerana pahala kebaikan itu dapat menghapuskan dosa keburukan". HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim, dan Tabrani. โ€œBertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak perangai/perilaku yang baik.โ€ HR. At-Tirmidzi dan Ahmad. โ€œShalat lima waktu dan Jumโ€™at ke Jumโ€™at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.โ€ HR. Muslim. โ€œHendaklah kalian shalat malam, kerana ia adalah adat orang yang salih sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa.โ€ HR. Al-Hakim. โ€œSesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik.โ€ HR. Al-Kharaithi โ€œMahukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat darajat. Mereka menjawab ya, wahai Rasulullah. Beliau berkata sempurnakan wudhuโ€™ ketika masa sulit dan memperbanyak langkah ke masjid serta menunggu solat satu ke solat yang lain, kerana hal itu adalah ribath.โ€ HR. Muslim dan At-Tirmidzi. Demikian amalan penghapus dosa. Semoga kita senantiasa mampu mengindari perbuatan dosa. Astaghfiruloohal 'adzhiiim... ! Amin...! Wallahu a'lam bish-shawab. Baca juga Risalah Ramadhan Referensi Al-Quran dan Terjemahannya Depag RI, Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Fiqh Sunnah, Tafsir Ibn Katsir, dll. Kamis 04 Aug 2022 13:35 WIB. Mertua Curhat soal Mantu & Minta Anak Cerai, Mamah Dedeh: Anda Dosa Besar! (Foto: instagram @mamahdedeh24) Jakarta, Insertlive -. Mamah Dedeh dikenal sebagai pendakwah kondang wanita yang kerap memberikan jawaban tegas saat ditanya seputar kehidupan beragama. Salah satunya saat Mamah Dedeh ditanya seorang ibu yang .
  • i274htx2te.pages.dev/46
  • i274htx2te.pages.dev/131
  • i274htx2te.pages.dev/123
  • i274htx2te.pages.dev/149
  • i274htx2te.pages.dev/780
  • i274htx2te.pages.dev/906
  • i274htx2te.pages.dev/89
  • i274htx2te.pages.dev/636
  • i274htx2te.pages.dev/675
  • i274htx2te.pages.dev/561
  • i274htx2te.pages.dev/263
  • i274htx2te.pages.dev/576
  • i274htx2te.pages.dev/325
  • i274htx2te.pages.dev/815
  • i274htx2te.pages.dev/267
  • hadits tentang manusia tempatnya salah dan dosa